MANAJEMEN ARSIP DINAMIS (MANAJEMEN REKOD)
Rekod (records) adalah dokumen yang tercipta sebagai akibat atau hasil samping (byproduct) kegiatan yang dilakukan suatu organisasi atau individu dalam rangka menjalankan fungsinya dan sehari-hari masih digunakan dalam proses pelaksanaan fungsi tersebut. Rekod menunjang kegiatan organisasi maupun perorangan dan menjadi bukti dari aktivitas tersebut. Salah satu definisi rekod berbunyi sebagai berikut:
“All recorded information, regardless of media or
characteristics, made or received and maintained by an organization or
institution in pursuance of its legal obligation or in transaction of its
business.” (Semua informasi terekam, apapun media atau karakteristiknya,
yang dibuat atau diterima dan dipelihara oleh suatu organisasi atau
lembaga/instansi dalam menjalankan kewajibannya menurut hukum atau pelaksanaan
kegiatan bisnisnya)
Ditinjau dari bentuk atau format fisiknya rekod bisa
berbentuk lembar kertas diisi dengan tulisan tangan, teks yang diketik,
dicetak, print-out, gambar, cetak biru, peta, foto, rekaman audio dan video,
film, mikrofilm, pita magnetik, dan dokumen elektronik.
Rekod merupakan alat dasar manajemen. Manajemen
adalah: “the process of using an organization’s resources to achieve
specific goals through the functions of planning, organizing, leading and
controlling.” Fungsi dasar manajemen adalah: membuat rencana,
mengorganisasi, memimpin, dan mengawasi. Untuk melaksanakan semua fungsi
ini diperlukan data dan informasi yang up-to-date, dalam bentuk yang tepat,
pada saat yang tepat dan tempat yang tepat. Seperti sudah
dikemukakan di atas, rekod tercipta sebagai hasil samping suatu kegiatan, maka
mengandung berbagai data dan informasi tentang apa yang sedang dilakukan atau
pernah dilakukan suatu organisasi. Informasi ini bisa berupa
informasi tentang kegiatan pokok organisasi maupun kegiatan penunjang, misalnya
informasi tentang proses dan hasil produksi, pemasaran, pembiayaan, aset
perusahaan, kepegawaian, dlsb. Data dan informasi ini sangat penting bagi
manajemen perusahaan, sebab dapat digunakan untuk berbagai keperluan:
untuk pengetahuan, perkiraan, pertimbangan, dan pengambilan keputusan.
Keputusan lazimnya hasil akhir dari pemilihan antara beberapa alternatif, dan
selalu diupayakan agar alternatif yang dipilih adalah yang paling kecil
risikonya tetapi paling besar keuntungan atau manfaatnya. Dengan
sendirinya keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan harus didasarkan atas
informasi yang tepat dan lengkap yang dapat diperoleh dari rekod yang
relevan. Sebagai contoh, manajer produksi pada suatu perusahaan
mempunyai tugas pokok a.l. perencanaan dan pengendalian produksi. Untuk
menyusun rencana produksi yang efektif diperlukan data dan informasi tentang
misalnya biaya produksi, baik biaya untuk tenaga kerja, bahan baku dan
penunjang, biaya peralatan, perawatan, dan sebagainya. Dalam perencanaan
produksi harus diusahakan agar produksi berlangsung dengan efisien dan
ekonomis. Maka dibutuhkan informasi yang dapat diandalkan mengenai semua
unsur biaya operasi seperti sumber daya manusia, modal, bahan, mesin.
Contoh lain ialah bidang kepegawaian. Manajer bagian kepegawaian atau sumber daya manusia dalam rangka perencanaan dan distribusi sumber daya manusia, kebijaksanaan seperti kepangkatan, penggajian, dan remunerasi lain, memerlukan rekod berisi data lengkap dan akurat. Demikian pula pada tahap pengawasan . Pemeriksaan keuangan (audit) bertujuan untuk meneliti data perhitungan keuangan untuk menilai administrasi akunting dan mengadakan evaluasi terhadap praktek manajemen serta hasilnya. Rekod berupa laporan pemeriksaan dapat digunakan untuk melakukan pengawasan. Sedangkan lewat pengawasan keuangan para manajer dapat mengarahkan pengeluaran biaya sebijaksana mungkin.
Contoh-contoh diatas menunjukkan bahwa rekod yang lengkap dan tertata dengan baik sangat vital bagi manajemen. Oleh sebab itu ada berbagai perumpamaan yang menggambarkan betapa pentingnya rekod, misalnya: “Rekod adalah bagaikan minyak pelumas roda organisasi”.
Contoh lain ialah bidang kepegawaian. Manajer bagian kepegawaian atau sumber daya manusia dalam rangka perencanaan dan distribusi sumber daya manusia, kebijaksanaan seperti kepangkatan, penggajian, dan remunerasi lain, memerlukan rekod berisi data lengkap dan akurat. Demikian pula pada tahap pengawasan . Pemeriksaan keuangan (audit) bertujuan untuk meneliti data perhitungan keuangan untuk menilai administrasi akunting dan mengadakan evaluasi terhadap praktek manajemen serta hasilnya. Rekod berupa laporan pemeriksaan dapat digunakan untuk melakukan pengawasan. Sedangkan lewat pengawasan keuangan para manajer dapat mengarahkan pengeluaran biaya sebijaksana mungkin.
Contoh-contoh diatas menunjukkan bahwa rekod yang lengkap dan tertata dengan baik sangat vital bagi manajemen. Oleh sebab itu ada berbagai perumpamaan yang menggambarkan betapa pentingnya rekod, misalnya: “Rekod adalah bagaikan minyak pelumas roda organisasi”.
Rekod berfungsi sebagai ‘memori’ suatu
perusahaan. Rekod mendokumentasikan informasi yang diperlukan untuk
kegiatan operasional suatu perusahaan. Misalnya:
kebijaksanaan manajemen dikembangkan dan direkam untuk memberikan garis
besar haluan pelaksanaan bisnis. Setiap departemen (misalnya, keuangan,
pemasaran, akuntansi, dan sumber daya manusia) melandaskan seluruh metode
operasionalnya pada rekod. Biasanya rekod digunakan dan disimpan karena
rekod tersebut memiliki satu atau lebih nilai guna bagi perusahaan:
1. Nilai administratif.
Rekod membantu pegawai melaksanakan tugas-tugas
perkantoran di dalam lingkup perusahaan. Contoh: Pedoman
kebijaksanaan dan prosedur, buku petunjuk, dan bagan struktur organisasi.
2. Nilai fiskal.
Rekod dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan
finansial atau fiskal masa kini maupun di masa mendatang. Rekod fiskal
mendokumentasikan dana operasional atau memenuhi keperluan pemeriksaan
pajak. Contoh: surat pajak, rekod transaksi keuangan seperti bukti
pembelian dan penjualan, invoice, neraca, surat keterangan pendapatan atau
penghasilan.
3. Nilai hukum.
Rekod memberi bukti dari transaksi bisnis.
Contoh: kontrak, perjanjian finansial yang mengikat secara
hukum/berkekuatan hukum, serifikat atau dokumen lain yang membuktikan kepemilikan
atas tanah dan bangunan, dan anggaran dasar perusahaan.
4. Nilai historis.
Rekod merupakan dokumen yang mencatat kegiatan
organisasi dan pergantian haluan tahun demi tahun. Notulen rapat, akta
pendirian badan korporasi, dokumen kehumasan, dan informasi tentang para
anggota direksi. Di samping itu, nilai banyak rekod bertambah dengan
berlalunya waktu. Kopi asli Declaration of Independence dan Gettysburgh
Address adalah contoh terkenal, seperti juga gambar asli mobil Model T dari
Ford.
Contoh diatas semuanya dari dunia atau lingkungan
organisasi, badan korporasi, bisnis. Bagaimana jika dikaitkan
dengan kehidupan pribadi seorang individu seperti anda? Mengapa anda
menyimpan ijazah, akte kelahiran, STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor),
atau surat hutang (surat janji pembayaran hutang) yang memungkinkan anda
membiayai studi anda di perguruan tinggi? Jawabannya sederhana
saja: Di dalam dunia kompleks masa kini, orang tidak bisa hidup tanpa
rekod. Semua anggota masyarakat membutuhkan rekod karena rekod menyimpan
informasi yang diperlukan untuk segala urusan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Sebagai aset perusahaan atau jenis organisasi lain,
rekod harus dikelola dengan baik lewat manajemen rekod. Beberapa
definisi manajemen rekod adalah:
“Pengendalian sistematis terhadap semua rekod, mulai
dari penciptaan atau penerimaan, dan selanjutnya pemrosesan, distribusi,
organisasi, penyimpanan dan temu kembali, hingga disposisi akhir”.
“Pengendalian sistematis dan ilmiah yang diterapkan
pada seluruh informasi terekam yang dibutuhkan suatu organisasi untuk
melaksanakan usahanya.”
“Suatu sistem administratif yang digunakan suatu
organisasi untuk mengendalikan penciptaan, distribusi, filing, temu kembali,
penyimpanan dan pemusnahan rekod-rekod yang diciptakan atau diterima oleh
organisasi bersangkutan dalam rangka menjalankan bisnisnya."
Sebutan lain untuk rekod adalah arsip dinamis,
sedangkan rekod yang tidak digunakan lagi untuk menunjang kegiatan sehari-hari
disebut arsip statis, atau arsip saja. Sebutan yang berbeda ini terjadi karena
asal usul kata: rekod berasal dari records bahasa Inggris, sedangkan
arsip berasal dari archief bahasa Belanda (dynamisch archief dan statisch
archief).
Rekod atau arsip dinamis ditinjau dari dari tingkat
dan lingkup kepentingan dan kegunaannya dapat dibedakan menjadi arsip dinamis
aktif (active records, atau juga disebut current records) dan arsip
dinamis inaktif (inactive records).
Arsip dinamis aktif (biasanya disebut arsip aktif
saja) adalah arsip yang frekuensi kegunaannya untuk penyelenggaran bisnis atau
urusan lain masih tinggi. Untuk organisasi besar, misalnya perusahaan dengan
banyak cabang dan bagian, atau instansi yang membawahi berbagai
departemen arsip aktif dikelola secara desentralisasi. Karena masih
sering digunakan sebagai berkas kerja maka paling efisien apabila arsip
aktif disimpan, dipelihara, dikelola, di unit kerja yang memerlukannya
untuk urusan sehari-hari. Maka dalam literatur berbahasa Inggris current atau
active records dirumuskan sebagai a record which is required constantly for
current use and must be maintained in office space and equipment. Pada
organisasi atau instansi kecil, dengan struktur organisasi sederhana, sedikit
pegawai dan rekod yang tidak besar jumlah dan jenisnya, rekod atau arsip aktif
dapat disimpan secara terpusat pada unit yang ditugaskan untuk
mengelolanya.
Arsip inaktif atau inactive records adalah rekod yang
tidak digunakan lagi sebagai berkas kerja sehari-hari, tapi kadang-kadang masih
diperlukan sebagai referensi atau alasan non-operasional lain. Arsip
inaktif tidak lagi disimpan dan dipelihara di masing-masing unit kerja, tetapi
disimpan secara terpusat pada suatu pusat arsip atau records center.
Pengaturan seperti ini juga lazim bagi organisasi yang kompleks, pegawai
banyak dan rekod berjumlah besar. Keuntungannya adalah bahwa rekod
aktif dan inaktif tidak tercampur, maka pengelolaannya lebih mudah.
Peralihan rekod dari aktif menjadi inaktif
terjadi melalui suatu proses yang tergantung dari kegunaan masing-masing rekod
bagi kepentingan pelaksanaan pekerjaan . Jangka waktu dari aktif ke
inaktif sepenuhnya tergantung dari masih perlu tidaknya rekod tsb. untuk
penyelesaian suatu urusan di unit kerja, jadi berbeda-beda. Ada yang lama
berada pada tahap aktif, ada yang hanya untuk periode singkat.
Arsip statis. Rekod atau arsip
inaktif pada suatu ketika menurun nilai gunanya dan sama sekali tidak
dibutuhkan lagi. Saat itu harus diputuskan apakah rekod tersebut akan:
(1) dimusnahkan atau (2) disimpan selama-lamanya sebagai arsip permanen.
Penentuan musnah atau simpan permanen dilakukan melaui proses penilaian
(records appraisal). Arsip yang tidak tinggi nilai gunanya baik sebagai bahan
pertanggungjawaban kegiatan organisasi maupun kepentingan lain, dimusnahkan.
Arsip dengan nilai informasi cukup tinggi dipertahankan dan disimpan dan
dilestarikan secara permanen, sebab berguna sebagai sumber sejarah, penelitian
dan sebagainya. Yang dimaksud dengan arsip statis adalah arsip permanen
ini. Dalam bahasa Inggris disebut archives, yakni: “The non-current
records of an organization or institution preserved because of their continuing
value”.
Informasi yang terkandung dalam arsip (statis) beralih
pada kegunaan yang lebih luas. Manfaatnya bukan lagi sebagai sarana penunjang
manajemen, melainkan untuk manfaat dengan sifat lebih luas, yaitu penelitian
dan pengetahuan bagi masyarakat umum. Arsip statis sebab itu sifatnya
terbuka. Maksudnya dapat dilihat, dibaca, digunakan oleh semua kalangan atau
individu yang memerlukannya. Hal ini berbeda dengan rekod atau arsip aktif yang
tidak terbuka bagi yang tidak berhak atau berkepentingan. Namun
kadang-kadang masih juga ada pembatasan tertentu, misalnya karena alasan
keamanan negara, arsip tertentu tidak bleh digunakan oleh sembarang orang.
Adanya sebutan yang berbeda (rekod, manajemen rekod,
arsip dinamis, manajemen arsip dinamis) memang bisa membingungkan, terutama
jika digunakan secara kurang konsisten.
Records management: a key organizational
function
Seperti sudah dijelaskan di atas, manajemen adalah
“the process of using an organization’s resources to achieve specific goals
through the functions of planning, organizing, leading and
controlling.” Planning mencakup penetapan tujuan atau sasaran dan
metode yang perlu untuk mencapainya. Dengan mengingat tujuan perusahaan,
organizing dilakukan, yakni suatu langkah yang memerlukan pengaturan tugas,
orang, dan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan pada tahap perencanaan. Leading mengacu ke tindakan manajerial
(seperti mengadakan pelatihan, supervisi, dan memotivasi) yang mendukung
tercapainya tujuan organisasi. Dan terakhir, controlling berarti mengukur
sejauh mana tujuan telah tercapai. Karena untuk semua fungsi ini rekod punya
peran yang sangat penting, maka tidak berlebihan apabila manajemen rekod
disebut “a key organizational function”.
Siklus hidup
rekod
Seorang manajer harus melihat seluruh aspek manajemen
sebagai satu kesatuan. Jadi ia harus memahami keempat fungsi manajemen
yang sudah dibahas di atas, dan bagaimana masing-masing fungsi saling terkait.
Untuk manajemen rekod tahap-tahap atau fase siklus hidup rekod perlu
dipahami.
Seperti tergambar pada gambar 1 – 3, siklus hidup rekod adalah rentang hidup suatu rekod seperti tergambar dalam lima fase: penciptaan, distribusi, penggunaan, pemeliharaan, dan disposisi akhir. Beginilah siklus berlangsung: Apabila ada suatu surat dibuat, formulir diisi, pita tape direkam, suatu rekod telah tercipta. Rekod ini lalu di-distribusi (dikirim) ke orang yang bertanggung jawab atas penggunaannya. Rekod biasanya digunakan utuk pengambilan keputusan, untuk dokumentasi atau referens, untuk menjawab pertanyaan, atau untuk memenuhi persyaratan hukum.
Seperti tergambar pada gambar 1 – 3, siklus hidup rekod adalah rentang hidup suatu rekod seperti tergambar dalam lima fase: penciptaan, distribusi, penggunaan, pemeliharaan, dan disposisi akhir. Beginilah siklus berlangsung: Apabila ada suatu surat dibuat, formulir diisi, pita tape direkam, suatu rekod telah tercipta. Rekod ini lalu di-distribusi (dikirim) ke orang yang bertanggung jawab atas penggunaannya. Rekod biasanya digunakan utuk pengambilan keputusan, untuk dokumentasi atau referens, untuk menjawab pertanyaan, atau untuk memenuhi persyaratan hukum.
Ketika diputuskan untuk menyimpan rekod untuk
digunakan lagi pada waktu lain, rekod harus disimpan, ditemukan kembali dan
dilindungi -- tiga langkah penting dari fase pemeliharaan. Pada
fase ini rekod harus disimpan (di-file), yang mencakup langkah menyiapkan
dan menempatkan rekod di tempat penyimpanan yang sesuai. Sesudah rekod
disimpan, ada permintaan untuk mencari rekod (menemukan kembali dan
mengeluarkan) dari tempat penyimpanan untuk digunakan. Saat rekod yang
telah dikeluarkan tidak dibutuhkan lagi untuk penggunaan aktif, rekod bisa
disimpan lagi dan dilindungi, dengan menggunakan peralatan yang cocok dan
tindakan pengamanan dengan pengaturan lingkungan dan pengawasan oleh
petugas. Fase pemeliharaan juga mencakup kegiatan seperti meng-update
informasi yang tersimpan dan memilah serta membuang rekod yang sudah kadaluarsa
yang tidak berguna lagi atau sudah ada pengganti yang lebih mutakhir.
Fase terakhir dari siklus hidup rekod adalah disposisi. Setelah periode waktu yang telah ditetapkan sebelumnya lewat, rekod yang akan tetap disimpan dipindahkan (transfer) ke tempat penyimpanan yang lebih murah di lokasi perusahaan, atau dikirim ke fasilitas penyimpanan eksternal. Setelah jumlah tahun yang ditentukan dalam jadual retensi (retention schedule) terpenuhi, maka rekod disingkirkan: dimusnahkan atau dipindahkan ke tempat penyimpanan permanen. Fasilitas tempat rekod suatu organisasi dilestarikan karena punya kegunaan berkelanjutan atau nilai historis disebut arsip.
Fase terakhir dari siklus hidup rekod adalah disposisi. Setelah periode waktu yang telah ditetapkan sebelumnya lewat, rekod yang akan tetap disimpan dipindahkan (transfer) ke tempat penyimpanan yang lebih murah di lokasi perusahaan, atau dikirim ke fasilitas penyimpanan eksternal. Setelah jumlah tahun yang ditentukan dalam jadual retensi (retention schedule) terpenuhi, maka rekod disingkirkan: dimusnahkan atau dipindahkan ke tempat penyimpanan permanen. Fasilitas tempat rekod suatu organisasi dilestarikan karena punya kegunaan berkelanjutan atau nilai historis disebut arsip.
Siklus hidup rekod merupakan konsep yang penting untuk
dipahami. Banyak bagian yang saling berhubungan harus bekerja sama untuk
membentuk suatu program manajemen rekod yang efektif. Dengan memahami makna dan
pentingnya tiap bagian dari seluruh siklus hidup, seorang akan mampu memahami
apa yang diperlukan untuk mengelola semua rekod – yang di atas kertas dan yang
terekam pada media lain seperti microfilm atau media magnetik.
Program
untuk mengelola rekod.
Program manajemen rekod harus mencakup semua fase
siklus hidup rekod. Meskipun isi program ini bervariasi, tujuan program
tersebut kira-kira sama, yaitu:
1.
Menyediakan
informasi akurat dan tepat waktu bilamana dan di mana diperlukan
2.
Menyediakan
informasi dengan biaya serendah mungkin
3.
Mendesain
sistem pengelolaan rekod yang se-efisien mungkin yang mencakup ruangan,
peralatan, dan prosedur untuk menciptakan, menyimpan, mentransfer dan disposisi
rekod
4.
Mengamankan
dan melindungi informasi dengan mendesain dan mengimplementasikan
langkah-langkah pengendalian rekod
5.
Menetapkan
metode untuk mengevaluasi semua fase dari program manajemen rekod
6.
Melatih staf
perusahaan agar mereka mampu menggunakan dan mengendalikan rekod seefektif
mungkin.
Sumber: Read-Smith,
Judith & Ginn, Mary Lee & Kallaus, Norman F. Records Management.
7th ed.
0 comments:
Posting Komentar