Bab
1 Teori-teori
Etika
Oleh : Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
(ETIKA BISNIS: DR. A. SONNY KERAF)
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
(ETIKA BISNIS: DR. A. SONNY KERAF)
Setelah mempelarari bab ini, Anda
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan Pengertian Etika.
2. Menjelasan Tiga Norma Umum Etika.
3. Menjelaskan Teori Etika Deontologi
4. Menjelaskan Teori Etika Teleologi.
Teori-teori Etika
- Pengertian Etika
- Adat-istiadat atau kbiasaan hidup yang baik pada diri seorang, kelompok maupun masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain, dari satu generasi ke generasi lain.
- Filsafat moral atau ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas dan etika dalam pengertian lebih normatif dan lebih mengikat pada setiap pribadi manusia.
- Tiga Norma Umum Etika
- Norma Sopan-santun / Norma Etika: norma yang mengantur pola perilaku dan sikap lahiriyah manusia, misalnya: menyangkut sikap perilaku seperti bertamu, makan dan minum, duduk, berpakaian dll.
- Norma Hukum: norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karea dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
- Norma Moral: yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia yang menyangkut aturan tentang baik-buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.
- Dua Teori Etika
a.
Etika Deontologi
Menekankan
kewajiban manusia untuk bertindak secara baik, tindakan itu baik bukan dinilai
dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan
berdasarkan tindakan itu sendiri.
Menekankan
motivasi, kemauan baik dan watak yang kuat dari pelaku.
Tiga
prinsip Etika Deontologi yang harus dipenuhi:
1) Supaya
suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan
kewajiban.
2) Nilai
moral dari tindakan itu tidak bergantung pada tercapaianya tujuan dari tindakan
itu, melainkan bergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan-tindakan itu – berarti
walaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinlai baik.
3) Sebagai
konsekuensi dari kedua prinsip itu, kewajiban adalah hal yang niscaya dari
tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.
Dua kesulitan
pada teori deontologi:
a) Bagaimana
jadinya apabila seseorang dihadapkan pada dua perintah atau kewajiban moral
dalam suatu situasi yang sama tetapi keduaya tidak bisa dilaksanakan sekaligus,
bahkan keduanya saling meniadakan.
b) Bertindaklah
sedemikian rupa sehingga Anda selalu memperlakukan manusia, entah dalam dirimu
sendiri atau pada orang lain, tidak sebagai alat, melainkan sebagai tujuan pada
dirinya sendiri.
b.
Etika Teleologi
Mengukur
baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan
tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Suatu
tindakan dinilai baik, kalau bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau akibat
yang ditimbulkannya baik dan berguna.
Etika
Teleologi lebih situasional, karena tujuan dan akibat bisa sangat bergantung
pada situasi khusus.
Dua aliran
Etika Teleologi:
1) Egoisme
etis
2) Utilitarianisme
(akan dibahas khusus)
Inti
pandangan egoiseme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Karena
itu satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan
pribadi dan memajukan dirinya.
Tugas
Anda pada bab ini:
1. Jelaskan Pengertian Etika!
2. Jelasan Tiga Norma Umum Etika!
3. Jelaskan Teori Etika Deontologi!
4. Jelaskan Teori Etika Teleologi!
Kunjungi kami:
0 comments:
Posting Komentar