Bab 7 Sistem Internasional dan
Penilaian SDM (MSDM-L)
Oleh : Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
(MSDM : Gary Dessler)
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
(MSDM : Gary Dessler)
Setelah mempelarari bab ini,
Anda diharapkan mampu:
- Memadukan Perencanaan SDM dengan Perencanaan Bisnis Organisasi
- Menjalin Kemitraan dalam Sistem Informasi dan Penilaian SDM
- Berkomunikasi dengan Para Pekerja Melalui Survei
- Melakukan Pertimbangan Hukum
- Menentukan Posisi untuk menghadapi Abad ke 21
Sistem
Informasi penilaian SDM:
- Informasi : Sesuatu yang tidak mereka ketahui atau miliki yang dapat digunakan dalam memecahkan sesuatu masalah
2.
Sistem Informasi : Pengorganisasian Data dan
Informasi secara Sistematis
3. Sistem
Penilaian : Pendekatan yang terorganisir untuk mengukur dan mengevaluasai
keberhasilan kegiatan SDM.
Memadukan
Perencanaan SDM dengan Perencanaan Bisnis Organisasi:
- Kompensasi
- Pelatihan dan Pengembangan
- Manajemen Mutu Total
- Ujian
- Wawancara.
Berkomunikasi
dengan Para Pekerja melalui Survei:
•
Komunikasi yang meningkat akan memfasilitasi
penyebaran gagasan-gagasan pekerja ke dalam perbaikan produk dan
perubahan-perubahan organisasional dalam peningkatan keterlibatan pekerja pada
pekerjaan.
Survei
dapat untuk mengukur:
- Persepsi Pekerja : Pemahaman akan peran individual, konflik peran, keragaman kualitas pekerjaan dan kualitas interpersonal
- Reaksi Pekerja : Perasaan dan respon-respon fisiologis
- Perilaku Pekerja : Kinerja, absensi, dan tingkat keluar masuk pekerja.
Bagaimana Survei Dilaksanakan:
- Persepsi dan respon spesifik pekerja yang harus diukur
- Metode yang dapat dipakai untuk mengumpulkan data
- Reliabilitas dan validitas ukuran-ukuran yang dipakai
- Orang-orang yang menjadi sumber pengumpul data
- Waktu dan cara survei
- Jenis analisa yang dilakukan terhadap data
- Tujuan spesifik data.
Pertimbangan-pertimbangan
Etika
- Dengan Komputer dan SISDM Departemen SDM dapat secara cepat menghasdilkan informasi konfidensial tentang SDM dalam berbagai bentuk
2.
Sistem SISDM dengan komputer dapat dirancang
untuk memberi atau tidak memberi akses kepada seseorang atau kelompok.
Sistem
Penilaian Bagi Manajemen SDM
Kontribusi
Departemen SDM dikelompokkan dalam dua golongan :
- Melakukan segala sesuatu yang benar
- Melakukan segala sesuatu dengan benar
Melakukan segala sesuatu yang benar berarti
melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk membantu perusahaan meraih
keberhasilan.
Perencanaan
SDM
Perencanaan
SDM pada perusahaan dapat dinilai berdasarkan pada :
Tempat, waktu, upah, serta kemampuan dan perilaku orang-orang yang
tepat.
Untuk
mengevaluasi perencanaan SDM mencakup perbandingan:
- Tingkat penempatan tenaga kerja yang sesungguhnya dengan kebutuhan yang sudah ditentukan
- Tingkat produktifitas dengan tujuan yang sudah ditetapkan
- Tingkat arus pekerja yang sesungguhnya dengan yang diinginkan
- Program yang diimplementasikan dengan yang direncanakan
- Hasil-hasil program dengan hasil yang diharapkan
- Biaya tenaga kerja dan program dengan anggaran
- Hasil program dengan biayanya
Desain
Pekerjaan
Desain pekerjaan menggunakan metode time and motion study untuk
meningkatkan efisiensi
Keberhasilan dapat diukur apa bila para pekerja mampu menyelesaikan
banyak pekerjaan dalam waktu yang cepat sehingga lebih produktif
Perekrutan
Tenaga Kerja
Sumber perekrutan tenaga kerja dapat dinilai dengan
melihat manfaat jangka pendek maupun jangka panjang
Manfaat setiap metode dapat ditetapkan dengan
membandingkan jumlah pelamar potensial yang memenuhi syarat yang diterima
bekerja oleh masing-masing metode dan kelompok kerja.
Seleksi dan Penempatan
Untuk melakukan seleksi dan penempatan yang dapat
meningkatkan produktifitas organisasi, perusahaan harus menggunakan alat
prediksi yang valid dan sah.
Penilaian
Kinerja
Sistem penilaian yang terbaik adalah yang mendukung
formulasi dan implementasi strategi
perusahaan dengan biaya sehemat mungkin
Sistem MSO (manajemen by objectives) menuntut
adanya analisis pekerjaan yang seksama dan pembaharuan diskripsi pekerjaan yang
teratur, penetapan tujuan partisipatif dan dukumentasi yang ekstensif.
Kompensasi
Dalam menilai sebuah perusahaan harus dipertimbangkan
beberapa tujuan:
- Menarik para pekerja yang cakap
- Memotivasi pekerja
- Mempertahankan para pekerja yang cakap
- Mengelola upah dalam batas-batas hukum yang berlaku
- Mencapai rencana SDM dan tujuan-tujuan bisnis strategis
Pelatihan
dan Pengembangan
Untuk mengukur perubahan produktifitas, sikap
kepuasan dengan supervisor, kepuasan dengan keragaman program, kepuasan dengan
dengan pekerjaan, stres, konflik peran dan pengetahuan akan prosedur pekerjaan,
penghematan biaya, tunjangan yang diterima dan sikap terhadap pelatihan.
Komponen
Evaluasi
Setiap
evaluasi mencakup empat komponen :
- Reaksi terhadap pelatihan
Apakah pekerja
yang dilatih merupakan program itu ?
Apakah instruksi
yang diberikan jelas dan membantu ?
Apakah
para pekerja yang dilatih percaya bahwa mereka tidak mendapat pelajaran ?
2. Pelajaran
Apakah pekerja memperoleh
pengetahuan dan keahlian yang diajarkan ?
Dapatkah mereka berbicara
mengenai hal-hal yang tidak dapat mereka bicarakan sebelumnya ?
Dapatkah mereka menunjukkan perilaku
yang baru dalam pekerjaan ?
3. Perubahan perilaku / kinerja
Dapatkah pekerja yang dilantik
melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan sebelumnya ?
Dapatkah mereka menunjukkan
perilaku yang baru dalam pekerjaan ?
4. Hasil
Apakah pelatihan memberikan
hasil yang nyata dalam bentuk produktifitas, penghematan biaya, waktu respons,
kualitas atau kuantitas kinerja pekerjaan
Desain
Evaluasi
Desain
evaluasi dapat membantu manajer mengevaluasi :
- Setiap program SDM untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas kehidupan kerja
- Efektifitas setiap kegiatan SDM
Tiga
katagori utama desain evaluasi :
1.
Pra eksperimen
2. Kuasi
eksperimen
3.
Eksperimen
Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Perusahaan berusaha mempersingkat proses penanganan klaim, melanjutkan mengawasi
dan memfokuskan diri pada bidang-bidang yang menjadi perhatian utama dan
mengembangkan program keselamatan kerja
Perundingan Kolektif
Konflik lebih nyata dalam proses perundingan
kolektif, bila kegagalan memecahkan permasalahan biasanya akan membawa
pemogokan
Ukuran efektifitas lainnya adalah keberhasilan
penanganan protes pekerja atau kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang
berkembang setelah kesepakatan antara serikat buruh dan perusahaan terjadi
Efektifitas Negosiasi
Beberapa indikasi upaya untuk mencapai kesepakatan adalah
:
- jangka waktu negosiasi,
- hasil ratifikasi suara anggota,
- frekuensi dan lama pemogokan,
- penggunaan mediasi dan arbitrasi,
- perlunya interfensi pemerintah,
- kualitas hubungan serikat buruh manajemen
Efektifitas Negosiasi
Beberapa indikasi upaya untuk mencapai kesepakatan adalah
:
- jangka waktu negosiasi,
- hasil ratifikasi suara anggota,
- frekuensi dan lama pemogokan,
- penggunaan mediasi dan arbitrasi,
- perlunya interfensi pemerintah,
- kualitas hubungan serikat buruh manajemen
Efektifitas Prosedur Protes
Serangkaian ukuran efektifitas prosedur protes yang
berhubungan dengan ketidak sepakatan antara manajer dengan para pekerja.
Ukuran tersebut dapat mencakup frekuensi protes,
tingkat di dalam prosedur protes saat protes biasanya diselesaikan, frekuensi
pemogokan atau pelambatan pekerjaan selama jangka waktu kesepakatan perburuhan,
tingkat absensi, tingkat keluar masuk pekerja, sabotase, serta perlunya
intervensi pemerintah.
Tugas Anda pada bab ini
- Jelaskan Perencanaan SDM dengan Perencanaan Bisnis Organisasi!
- Bagaiman menjalin Kemitraan dalam Sistem Informasi dan Penilaian SDM?
- Bagaimana cara berkomunikasi dengan para pekerja melalui survei?
- Bagaimana melakukan pertimbangan hukum?
- Bagaimana cara menentukan posisi untuk menghadapi Abad ke 21?
Kunjungi kami :
0 comments:
Posting Komentar