Bab 1 Menilai Kinerja (MSDM-L)
Oleh : Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
(MSDM : Gary Dessler)
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
(MSDM : Gary Dessler)
Setelah
mempelarari bab ini, Anda diharapkan mampu :
1. Menjelaskan mengapa penting secara efektif untuk
menilai kinerja?
2.
Menggambarkan
delapan metode penilaian kinerja
serta pro dan kontra terhadap masing-masingnya.
3.
Membahas
masalah utama yang menghambat penilaian kinerja yang efektif.
4.
Melakukan
suatu wawancara penilaian yang lebih efektif.
Mengapa
harus menilai kinerja
- Memberi informasi untuk
promosi pengembangan karir dan penetapan gaji karyawan
- Memberi peluang bagi
anda dan bawahan untuk meninjau perilaku yang berhubungan dengan kerja
dalam pengembangan perusahaan
Peran
Penyelia dalam Penilaian
- Membuat penilaian
aktual,
- Dituntut harus
akrab,
- Dengan teknik
penilaian dasar,
- Memahami dan
menghindari masalah yan melumpuhkan penilaian,
- Dengan penilaian
yang jujur.
Langkah
menilai kinerja
1.
Mendefinisikan pekerjaan memastikan tugas dan standar jabatan
2.
Menilai kinerja membandingkan kinerja aktual dengan standar yang
ditetapkan
3.
Memberikan umpan balik menuntut
satu atau lebih sesi umpan balik
Masalah
penilaian kinerja
Bila
penilaian gagal :
1.
Bawahan tidak diberitahu sebelum
melakukan pekerjaan
2.
Formulir atau prosedure yang digunakan untuk menilai kinerja tidak
cocok
3.
Ada masalah lain yang muncul selama
sesi umpan balik
Kinerja apa
yang diharapkan ?
- Uraian jabatan
sering tidak cukup untuk menjelaskan apa yang akan dilakukan karyawan,
karena hanya ditulis untuk kelompok jabatan bukan untuk jabatan yang
spesifik
- Untuk mengoperasikan
harapan tetapkanlah standar yang dapat diukur
Metode
Penilaian :
1.
Metode Skala
Penilaian Grafik : Skala yang mendaftarkan
sejumlah ciri dan kisaran kinerja untuk masing-masing karyawan kemudian dinilai
dengan mengidentifikasi skor yang paling
baik menggambarkan tingkat kinerja untuk masing-masing ciri
2.
Metode Peringkatan
Alternasi : Membuat peringkat
karyawan dari yang terbaik ke yang terjelek berdasarkan ciri tertentu untuk
menilai karyawan. Metode ini paling popular
3.
Metode Perbandingan
berpasangan : Memeringkatkan karyawan dengan membuat peta
dari semua pasangan karyawan yang mungkin untuk setiap ciri dan memungkinkan
mana karyawan yang lebih baik dari pasangannya (lebih bermutu)
4.
Metode Distribusi
Paksa : Serupa dengan
pemeringkatan pada sebuah kurva, persentase yang sudah ditentukan dari peserta
penilaian ditempatkan dalam berbagai katagori kinerja
- 15% berkinerja tinggi
- 20% berkinerja rata-rata tinggi
- 30% berkinerja rata-rata
- 20% berkinerja rata-rata rendah
- 15% berkinerja rendah
5.
Metode Insiden
Kritis : Membuat satu catatan
tentang contoh-contoh yang luar biasa baik atau tidak diinginkan dari perilaku
yang berhubungan dengan kerja seseorang
karyawan dan meninjaunya bersama karyawan pada waktu yang telah ditentukan
sebelumnya . Metode ini dapat digunakan untuk teknik penilaian yang lain
6.
Metode Skala
Penilaian Berjangkaran perilaku : Bertujuan untuk mengkombinasikan manfaat dari insiden kritis dan
penilaian berdasarkan kuantitas dengan menjangkarkan skala berdasarkan
kuantitas pada contoh-contoh naratif spesifik dari kinerja yang baik dan
kinerja yang jelek . Metode ini lebih baik dan lebih adil dari metoda yang lain
7.
Metode Manajemen
Berbasis sasaran : Meliputi penetapan tujuan khusus yang dapat diukur bersama dengan
masing-masing karyawan dan selanjutnya secara berkala meninjau kemajuan yang
dicapai.
8.
Metode Teknologi
Informasi dan SDM : Program yang menghasilkan teks
terulis untuk mendukung masing-masing bagian dari penilaian . Memuat catatan semua
kinerja karyawan berdasarkan bidang kerja yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan insiden kritis sepanjang tahun sehingga tidak dilupakan dan dapat
digunakan untuk memberikan back-up khusus begitu laporan penilaian kinerja
final dicetak
Masalah dan
Pemecahan dalam Menilai Kinerja
1.
Tidak banyak hal yang dilakukan seorang manajer dengan penuh resiko
kecuali menilai kinerja bawahan
2.
Karyawan cenderung menjadi optimis terhadap penilaian mereka
karena kenaikan gaji dan kemajuan karir
bergantung pada hasil penilaian
Masalah
utama dalam skala penilaian
1. Standar yang tidak jelas
:
Skala
penilaian terlalu terbuka
2. Efek halo :
Cermin
penyelia membias pada yang dinilai
3. Kecenderungan sentral :
kecenderungan
menilai dengan cara sama
4. Terlalu longgar / keras :
menilai
semua bawahan tinggi / rendah
5. Prasangka / bias :
mewngikuti
perbedaan individu
Menghindari
Masalah :
1.
Yakinlah untuk menjadi akrab dengan memahami masalah
2.
Pilih alat penilaian yang tepat
3.
Latihlah penyelia sebelum bekerja agar tidak tersesat
Pelaku
Penilaian :
1. Penyelia terdekat :
merupakan inti dari sistem penilaian
2. Memanfaatkan rekan kerja
:
penilaian agak akurat, efektif dan populer
3. Komite penilaian :
cenderung lebih handal, jujur dan absah
4. Penilaian diri :
bisa menilai diri sendiri lebih tinggi dari nilai
penyelia
5. Dilakukan oleh bawahan :
cenderung memberikan penilaian menyanjung
6. Umpan balik 360 derajat :
untuk pelatihan dan pengembangan
Penilaian
Harus Dihapuskan :
1.
Banyak ahli merasa bahwa penilaian tradisional tidak membantu dalam
mengelola kinerja dan bahkan merusak kinerja
2.
Kebanyakan sistem penilaian kinerja tidak memotivasi karyawan
3.
Namun untuk meninjau perilaku dalam mengelola kinerja, karir dan gaji
masih membutuhkan penilaian
4.
Bagaimana pendapat saudara?
Tugas Anda
pada bab ini:
- Jelaskan mengapa
penting secara efektif untuk menilai kinerja!
- Gambarkan delapan
metode penilaian kinerja serta pro dan kontra terhadap masing-masingnya!
- Jelaskan masalah utama
yang menghambat penilaian kinerja yang efektif!
- Lakukan suatu
wawancara penilaian yang lebih efektif!
Kunjungi kami:
0 comments:
Posting Komentar