Bab 2 Memanfaatkan Penilaian Kinerja (MSDM2)
Oleh : Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
(MSDM : Gary Dessler)
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
(MSDM : Gary Dessler)
Setelah mempelarari bab ini, Anda diharapkan mampu :
1.
Menjelaskan
kendala terhadap penilaian kinerja
2. Merancang
proses penilaian untuk meraih kinerja maksimum
3. Mendiagnosa
kinerja
4. Melakukan strategi untuk meningkatkan
kinerja
KENDALA TERHADAP PENILAIAN
KINERJA
1.
Kurangnya Integrasi Strategis
Proses penilaian kinerja sering
kali mengarah pada konflik karena tujuan tidak disejajarkan dengan keseluruhan
sasaran organisasi
Secara tradisional SDM tidak
diberi prioritas yang sama dengan SDM yang lain
2. Kekuasaan dan Politik
- Sistem penilaian kinerja
mempunyai kekuasaan yang sah untuk mempengaruhi pemegang jabatan
- Karyawan dengan rangking
tinggi biasanya mengevaluasi bawahan
- Hasil penilaian mengarah
pada konsekuensi formal seperti penghargaan, berbentuk uang, promosi dan
pemecatan
3. Sasaran Pihak - pihak
yang Berkepentingan
- Konflik tujuan berbagai
unsur mempunyai kepentingan dalam proses penilaian yang bisa menghambat
upaya-upaya memaksimalkan kinerja
- Sasaran evaluasi dan
pengembangan organisasi akan mempengaruhi secara langsung karir dan
imbalan bawahan
- Umpan balik valid memberi
mereka informasi mengenai perbaikan diri posisi mereka dalam organisasi
4. Fokus Persepsi
- Halangan lain menggunakan
penilaian kinerja secara efektif adalah perspektif berbeda-beda yang
dibawa semua pihak ke dalam proses
- Yang paling menonjol adalah
kekuatan-kekuatan sekeliling (penyelia, ketersediaan pasokan, mitra kerja)
yang mencampuri kemampuan bawahan berkinerja
- Bagi penyelia fokus
persepsi ada pada bawahan serta motivasi dan kemauannya
5. Konsekuensi Konflik yang
Melekat
- Sikap menolak :
ambivalensi, penghindaran, sikap defensif dan resistensi
- Penyelia tidak yakin dengan
penilaiannya dan cemas akan reaksi bawahan saat umpan balik negatif
- Bawahan sama ambivalensinya
karena menginginkan umpan balik yang jujur, namun juga ingin penghargaan
dan mempertahankan citranya
Merancang Proses Penilaian untuk
Meraih Kinerja Maksimum
1.
Umpan balik 360 derajat : umpan balik yang paling tepat
adalah 360 derajat
2.
Evaluasi ke atas : kebanyakan perusahaan besar
melakukan evaluasi ke atas untuk penggajian dan promosi
3.
Pelatihan profesional :
dilakukan dalam meningkatkan kemampuan organisasi mencapai
sasaran-sasaran strategisnya
4. Pastikan Keadilan: `
a. Konsistensi : standar
kinerja ditetapkan secara konsisten bagi semua pemegang jabatan
b. Keakraban :
penggunaan buku harian untuk mencatat out put pekerja
c. Pengumpulan masukan :
informasi yang memperhatikan standar kinerja
d. Peluang untuk
menantang/membantah evaluasi : karyawan perlu untuk menantang
atau merebut evaluasi
a. Berdayakan Karyawan
a.
Hasil yang sulit dalam proses penilaian adalah
mengumpulkan dan mengelola informasi
semua karyawan
b.
Pemegang jabatan harus merasa bebas
menegosiasikan kembali standar kinerja yang usang atau tidak bisa dicapai
karena adanya hambatan
b.
Tetapkan Tujuan yang Saling Bertautan
a.
Dalam memecahkan masalah konflik, tujuan harus
ditetapkan
b.
Individu dalam tim perlu memahami tanggung jawab
dan tujuannya sendiri yang saling bertautan dalam tim dengan kemampuan tim
untuk menyerahkan produk akhir tepat waktu
Lakukan Wawancara Penilaian Kinerja untuk Memecahkan Masalah:
a.
Wawancara penilaian kinerja sering kali merupakan
inti penilaian formal
b.
Penyelia dan bawahan bertemu untuk bertukar
informasi, termasuk evaluasi kinerja dan gagasan meningkatkan kinerja
c.
Wawancara merupakan perangkat efektif untuk
meminimalkan konflik
Mendiagnosa Kinerja
1. Identifikasi kesenjangan
kinerja
a.
Tujuan dan standar perilaku absolut dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan kinerja dengan menentukan seberapa
baik seorang pekerja
b.
Tanpa memandang metode yang digunakan untuk
menemukan kekurangan kinerja, para manajer harus memeriksa penyebabnya
2. Identifikasi sebab-sebab
kekurangan kinerja
a. Kemampuan
b. Minat menjalankan
pekerjaan
c. Peluang tumbuh dan maju
d. Tujuan yang
terdifinisikan dengan jelas
e. Kepastian yang diharapkan
f.
Umpan balik kinerja
g.
Imbalan bagi yang berkinerja baik
h.
Hukuman bagi yang brkinerja buruk
i.
Kekuasaan mendapatkan sumber daya untuk
menjalankan pekerjaan
Strategi Meningkatkan Kinerja
Lakukan Audit Kinerja
- Audit kinerja mengkaji
seberapa baik pekerjaan dilaksanakan
- Jika mungkin para pekerja
harus dilibatkan dalam audit kinerja, karena mereka lebih mengetahui
pekerjaanya dari pada orang lain
Tetapkan Standar
atau Tujuan Kinerja
- Standar adalah tingkat
minimun kinerja yang diterima
- Tujuan adalah tingkat
kinerja yang ditargetkan
- Keduanya harus ditetapkan
setelah audit kinerja yang dapat diukur dan dapat dicapai
Berikan Umpan
Balik langsung kepada Karyawan
- Memberi pekerja data-data
dasar yang mereka butuhkan untuk memantau pekerjaan sendiri
- Standar kinerja tidak
efektif tanpa ukuran dan umpan balik terus-menerus
- Umpan balik harus netral
dan langsung disampaikan pada karyawan bukan pada penyelia
Pujian atau
Dorongan lain dari Penyelia dan Rekan Sejawat
•
Memberi karyawan pujian atau penghargaan adalah
tahap paling penting dan sesegera mungkin setelah perilaku itu berlangsung
6 aturan dasar untuk menggunakan dorongan
a. Jangan
berikan penghargaan dengan cara sama
b. Akuilah
bahwa kegagalan memberikan respon dan konsekuensi yang mendorong
c. Umumkan
pada karyawan agar mendapat penghargaan
d. Umumkan
pada karyawan hal-hal yang keliru mereka lakukan
e. Jangan
hukum siapapun di depan orang lain
f.
Bersikaplah adil
Tugas Anda pada bab ini:
1.
Jelaskan kendala
dalam penilaian kinerja!
2.
Rencanakan proses penilaian untuk meraih kinerja
maksimum!
3.
Buatlah diagnosa kinerja yang maksimal!
4.
Lakukan strategi
dalam meningkatkan kinerja yang maksimal!
Kunjungi kami :
0 comments:
Posting Komentar