Subscribe to RSS feed

Search

Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 25 Juli 2012

Pemberdayaan Karang Taruna

Pelaksanaan Manajemen
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Karang Taruna

Disampaikan pada Kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan Karang Taruna melalui   Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Tahun 2012 Kabupaten Kebumen

Oleh: Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kab. Kebumen

Karang Taruna tentu tidak akan melupakan tanggung jawabnya bahwa kelak dikemudian hari mereka harus produktif secara ekonomis untuk mendukung kehidupannya. Kegiatan ekonomis produktif yang dilaksanakan oleh Karang Taruna pada umumnya bertujuan untuk membuka peluang kerja bagi para anggotanya, sehingga kegiatan tersebut menjadi cikal bakal terbukanya kesempatan bekerja yang lebih luas. 
Salah satu bentuk Usaha Ekonomis Produktif (UEP) yang sering dijalankan adalah program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Program ini dijalankan secara berkelompok dengan beranggotakan 10 sampai dengan 20 orang per kelompok.
Tujuan umum dari penyelenggaraan UEP atau KUBE adalah:
  1. Meningkatkan kualitas hidup Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
  2. Meningkatkan peran dalam proses industrialisasi, percepatan pengalihan teknologi, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang disertai penguatan kelembagaan.
  3. Meningkatkan peran masyarakat sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, serta peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
  4. Meningkatkan keberdayaan dan kualitas masyarakat pedesaan, sebagai salah satu modal sosial berupa jaringan kerjasama untuk memperkuat posisi tawar.
  5. Peningkatan dukungan bagi pembentukan dan pengembangan Kluster Industri berbasis teknologi serta peningkatan dukungan bagi penerapan Teknologi Tepat Guna.
  6. Program pengembangan komoditi unggulan daerah.
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) ini biasanya disesuaikan dengan potensi lingkungan dan keterampilan yang dimiliki oleh pengurus atau anggotanya. Daerah dengan potensi pertanian seperti Jawa dan Sumatera menunjukkan adanya korelasi dengan kegiatan ekonomi produktif yang ditekuni oleh Karang Taruna melalui budidaya tanaman pangan atau palawija, perikanan dan peternakan.
Wilayah perkotaan menunjukkan kecenderungan usaha Karang Taruna di bidang jasa, dan daerah dengan hasil alam spesifik seperti rotan di Kalimantan mendorong Karang Taruna menekuni usaha kerajinan rotan. Meskipun antar daerah tetap memiliki keragaman jenis usaha, secara umum bidang-bidang kegiatan UEP yang dijalankan oleh Karang Taruna dapat antara lain:
  1. Kerajinan, Konveksi, Olahan Pangan, Alat Perabotan, dll.
  2. Hasil Bumi, produk olahan, barang-barang konsumen, dll.
  3. Perbengkelan, salon, pembayaran kolektif, desain, percetakan/sablon, dll.
  4. Kelompok usaha, koperasi, arisan, iuran remaja, dll.
  5. Peternakan unggas, ikan, hewan peliharaan, dll.
  6. Tanaman pangan, palawija, tanaman hias, pembibitan, dll.
Kegiatan-kegiatan UEP umumnya didanai dari berbagai sumber pendanaan. Sumber atau pola pendanaan yang umum dilakukan antara lain :
  1. Bantuan dari pemerintah atau dinas terkait melalui paket bantuan stimulan, baik yang disertai dengan pelatihan teknis maupun tidak.
  2. Swadana anggota dan pengurus, dalam bentuk iuran maupun pinjaman.
  3. Penyisihan dari hasil usaha sebelumnya atau dana yang disisihkan dari sumber-sumber lain.
  4. Pinjaman perorangan, dari warga masyarakat, pengusaha atau sumber lain.
  5. Modal usaha yang diberikan oleh mitra, baik perorangan maupun perusahaan.
Agar Program UEP/KUBE dapat berjalan secara efektif, tepat sasaran dan berkesinambungan, maka perlu diperhatikan 3 strategi utama yang harus dijalankan dalam mengelola program UEP dan KUBE, ke tiga strategi tersebut adalah:
 A. PEMBERDAYAAN
  1. Peningkatan penyediaan infrastruktur dan jaringan pendukung;
  2. Peningkatan dukungan melalui pendekatan pembinaan Sentra-sentra produksi/Klaster disertai dukungan penyediaan Infrastruktur yang memadai;
  3. Memprioritaskan Usaha Mikro/Sektor Informal dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi pedesaan, terutama di daerah tertinggal dan kantong-kantong kemiskinan;
  4. Memfasilitasi pelatihan Budaya Usaha dan Kewirausahaan serta bimbingan teknis manajemen usaha.
B. PEMBINAAN
  1. Mendorong terciptanya diversifikasi usaha yang kompetitif.
  2. Peningkatan kemampuan manajemen.
  3. Peningkatan dan perluasan jaringan pemasaran dan hubungan sinergitas antara Industri Kecil dengan Industri besar.
C. PENGEMBANGAN
  1. Peningkatan SDM dan Kelembagaan melalui Pendidikan Latihan Ketrampilan Usaha dan Manajemen Usaha;
  2. Penciptaan jaringan kerjasama dan kemitraan usaha yang didukung oleh Organisasi Masyarakat setempat, Swasta dan Perguruan Tinggi;
  3. Memperluas akses kepada sumber permodalan khususnya Perbankan dan Lembaga Permodalan Masyarakat lainnya.

Kebumen, 26 Juli 2012
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial
Kabupaten Kebumen,
Kepala Bidang Sosial



MUH ROSYID, S.Pd., M.M.Pd.
Pembina
NIP. 19590627 198303 1 005

Kunjungi kami : r3m1ck.us
                             alternatedesign.asia
                             gamespedia.org                                                         onlyfor.info
                            tourismbestplace.com
                            filepython.com

0 comments:

Posting Komentar