undefined
BAB III. TIPOLOGI PERUBAHAN (MP) - Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.Pd
Oleh : Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.Pd.
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
(Manajemen Perubahan - Uyung Sulaksana)
Perusahaan makin berorientasi pada pelanggan dan pertumbuhan, maka makin bergerak cepat dan menggelobal. Champy dan Nohria dari AS menyebutkan 3 pemicu utama yang menggerakkan perubahan :
Tehnologi : Khususnya TI, yang menstranformasi bisnis yang sedemikian dramatis
Pemerintah : Peninjauan ulang dalam bisnis, hampir semua pemerintah di seluruh dunia menggerakkan deregulasi, privatisasi dan perdagangan bebas.
Globalisasi : Banyak perusahaan di seluruh dunia bersaing men-deliver layanan yang sama, di mana saja, kapan saja dengan harga yang kompentitif pada organisasi dan perusahaan agar mampu menata diri dengan cara radikal
Hussey mengidentifikasi “persaingan” konsumen makin menuntut, kecepatan teknologi menjadi usang dan tekanan untuk men-deliver value bagi pemegang saham sebagai pemicu perubahan berjangka panjang.
Daya penggerak yang sama mengubah karakteristik baik organisasi bisnis maupun organisasi publik untuk komparasi pelbagai respon organisasi terhadap perubahan.
Tabel : Tren-tren perubahan organisasi sektor publik dan swasta
Perubahan sektor swasta | Organisasi sektor publik |
|
|
Menurut Champy dan Nohria, organisasi bisnis bertransformasi ke bentuk baru berkat persaingan global, terobosan teknologi, menunjukkan ciri – ciri sebagai berikut :
Berbasis informasi
Makin terdesentralisir, makin terjalin lewat teknologi
Cepat beradaptasi dan sangat lincah
Kreatif dan kolaboratif dengan struktur berbasis tim
Stafnya lebih banyak diwarnai pekerja pakar
Swakendali, prinsip kerja dan kepercayaan nyata
Jenis – jenis Perubahan
Sifat – sifat perubahan organisasi ada 3 jenis menurut Grundy :
Perubahan sebagai, “Smooth incremental change,”
Perubahan ini terjadi secara lambat, sistematis dan dapat diprekdisikan.
Smooth incremental change mencakup perubahan yang berlangsung pada kecepatan konstan.
Perubahan sebagai, “Bumpy incremental change,“ sebagai periode relatif, tenang di sela percepatan gerak perubahan. Perubahan ini mencakup perubahan lingkungan organisasi, bersumber dari perubahan internal seperti tuntutan peningkatan efisiensi dan perbaikan metode kerja.
Contoh : Reorganisasi secara periodik dilakukan perusahaan.
Perubahan sebagai, “Discontinuous change,“ Perubahan yang ditandai pergeseran cepat atas strategi, struktur atau budaya.
Contoh : Privatisasi sektor strategis yang dikuasai negara yaitu privatisasi sektor telekomunikasi.
Konvergensi dan pergolakan perusahaan
Penggambaran perubahan ala Tushman, Newman, Romanelli, walau mirip dengan Grundy, didasarkan pada penelitian berbagai perusahaan.
Tushman dkk mengajukan dua jenis converging change :
Penyetelan atau fine tuning
Penyesuaian inkremental atau incremental adaptation
Perubahan itu bertujuan menjaga kecocokan antara strategi, struktur, proses organisasional.
Penyetelan atau fine tuning uintuk memperbaiki aktifitas yang berjalan baik, Penyesuaian inkremental sebagai respon atas pergeseran kecil lingkungan di mana perusahaan beroperasi.
Kebutuhan Discontinuous change timbul karena faktor sebagai berikut :
Fenomena diskontinuitas industri, perubahan drastis situasi hukum politik yang mengubah sifat dan aturan persaingan. Hal ini mencakup deregulasi, subsitusi, teknologi produk, subsitusi teknologi proses, ekonomi secara nyata. Contoh : krisis minyak
Pergeseran daur hidup. Perubahan strategi dari peluncuran produk baru hingga tahap penguasaan pasar.
Perubahan sistem yang bersifat revolusioner lebih cepat ketimbang perubahan inkremental dalam sistem, hal ini mencakup sbb :
Reformasi misi dan nilai – nilai inti – perumusan ulang misi perubahan
Pergeseran kekuasaan dan status – merefleksikan pergeseran persaingan dan alokasi sumber daya
Reorganisasi – strategi memerlukan modifikasi struktur, sistem dan prosedur, perubahan bentuk organisasi.
Revisi terhadap pola interaksi – pembaharuan prosedur arus kerja, jaringan komunikasi, pola pengambilan keputusan
Eksekutif baru – biasanya dari luar perusahaan
Frame breaking change sebagai perubahan revolusioner karena sifat perubahannya menuntut perumusan keseluruhan perusahaan. Alasan dibalik implementasi frame breaking change :
Sinergi – semua perusahaan bergerak serentak
Kantong resistensi – peluang berkembang dan memperkuat diri apabila frame breaking change berjalan lambat
Kebutuhan perubahan yang dibatasi – apabila hambatan diperlonggar, perubahan menjadi mode
Resiko dan ketidak pastian - semakin lama waktu implementasi berlangsung ketidakpastian dan ketidak stabilan
Planned change dan Emergent change
Perusahaan berupaya menjaga keseimbangan antara daya kekuatan pendorong perubahan dengan pendorong stabilitas.
Jika perusahaan mampu merespon kebutuhan secara berkesinambungan, tak perlu mengalami pergolakan secara periodik
Relevansi isyarat ditentukan bukan oleh aktifitas kompetitief, namun oleh konstruk paradigma, fenomena penyimpangan strategis akan terjadi secara perlahan, tidak begitu kentara yaitu dimana strategi perusahaan akan tidak memadai menghadapi pelbagai tuntunan lingkungan.
Perubahan perencana dan Emergent change tidak bisa dibedakan secara tajam. Komparasi berbagai permodelan perubahan dikaitkan dengan daya pendorong perubahan lingkungan.
Perubahan terprediksi
Daur perkembangan dan aktifitas merupakan bagian dalam kehidupan, konsep daur hidup organisasi dipakai untuk menggambarkan perusahaan ketika tumbuh dan berkembang ditinjau dari aspek ukuran dan kedewasaan perusahaan.
Menurut Greiner aktifitas perusahaan melalui 5 tahapan yang masing – masing merupakan tahap evolusi dan revolusi dilengkapi oleh kategorisasi Clarke mengenai karakteristik dan masa krisis setiap tahap pertumbuhan.
1.Tahap Entrepreneurial
Meredam pertumbuhan dan tetap menjadi kecil resikonya tak mampu bersaing dan merekrut manajemen profesional
2. Tahap Kolektif
Organisasi makin mantap, tugas – tugas internal dialokasikan serta pemegang wewenang untuk mengerjakan yang makin jelas
3. Tahap Formalisasi
Menurut keputusan strategis dan mengimplementasikan kebijakan tugas manajemen menengah yang menjalankan dan mengawasi keputusan operasional
4. Tingkat Globalisasi
Mengidentivikasi situasi perusahaan, membantu para manajer merencanakan perubahan yang diperlukan dan memahami perubahan. Perusahaan perlu mengembangkan cara untuk merealisasikan perubahan dari satu tahap ke tahap berikutnya
Diagnosa Situasi Perubahan
Menurut Pettigren dan Whipp dalam laporan penelitian perusahaan Inggris ada 4 sektor industri yaitu :
Sukses bersaing
Manajemen perubahan strategis
Operasi harus mempertimbangkan proses yang tak pasti
Emergent
Model Greiner tentang daur hidup perusahaan untuk mengetahui saat kapan perubahan organisasi menghasilkan kesepakatan rencana perusahaan
Mencari Break Point
Strebel mengajukan model perilaku industri mirip dengan model Greiner tentang konsep daur perilaku organisasi
Jika Greiner mengaitkan modelnya pada perubahan struktur dan manajemen organisasi, Strebel mengaitkan modelnya pada kompetitief perusahaan
Daur perilaku kompetitief evolussioner mengenalkan ide breakpoint yaitu periode dimana perusahaan harus merubah strategi untuk merespon perubahan perilaku pesaing
Daur perilaku kompetitief mencakup 2 tahapan utama :
Tahapan inovasi ketika seseorang menemukan peluang bisnis baru
Pemusatan, persaingan memotong biaya dan berkonsolidasi sehingga keuntungan merosot dari pemotongan biaya
Daur kompetitief menunjukkan ada 2 tipe breakponit :
Divergent Breakpont yang terkait dengan peningkatan tajam keberagaman jenis tawaran kompetitief dengan penekanan bagaimana memberi lebih banyak value bagi pelanggan.
Convergent Breakpoint yang terkait dengan perbaikan tajam dalam sistem dan proses dalam men-deliver tawaran, jadi mendorong deliverid cost yang lebih rendah
Model Strebel menjelaskan lingkungan eksternal operasi perusahaan, dalam aspek ekonomi dan teknologi.
Daur kompetitief bermanfaat untuk mencari indikator potensial breakpoint.
Daur kompetitief bergerak diantara divergensi dan convergensi. Convergensi mudah diantisipasi karena convergensi terbangun dari produk yang ada.
Sejumlah indikator umum untuk memicu breakpoint :
Kompetitor : Convergence muncul berbagai produk jasa dan image makin mirip
Konsumen : perbedaan produk dianggap semu dan segmentasi pasar mulai terpecah
Distributor : daya tawar industri kerap bergeser kepada distributor yang mengadu domba pelaku persaingan
Pemasok : tak dapat menyediakaan keunggulan kompetitief, karena setiap orang tahu bagaimana memakai input mereka
Divergen lebih sulit diantisipasi lantaran didasarkan pada produk yang belum ada. Namun jika faktor berikut telah ada maka industri telah siap menerima produk baru yang memisahkan dengan masa lalu, yaitu :
Pelanggan : Pasar makin jenuh diiringi kemerosotan pertrumbuhan dan ketidak puasan konsumen
Pesaing baru : keresahan pelanggan mengundang pelaku baru
Kompetitor : penurunan laba memaksa pelaku persaingan bereksperimen dengan tawaran baru atau mencari keuntungan di bidang lain
Distributor : mereka tertinggal karena harus beradaptasi dengan tawaran baru
Perbedaan antara difficulties dan messes
Difficulties merupakan masalah yang lebih terbatas, Messes mencakup permasalahan yang lebih besar dan lebih banyak biaya
Kesulitan (difficulties) : |
|
Kekacauan (messes) : |
|
0 comments:
Posting Komentar