Proposal Penelitian Evaluatif
Seperti halnya penelitian-penelitian yang lain, sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian evaluatif, terlebih dahulu peneliti harus menyusun proposal. Perbedaan yang akan mendasari proposal penelitian evaluatif dengan penelitian yang lain adalah sebagi berikut:
1. Jika penelitian yang lain bermula dan adanya masalah yang dirasakan oleh peneliti untuk dicari solusinya melalui data yang dikumpulkan lewat penelitian, untuk penelitian evaluatif, peneliti sudah mengetahui arahnya, yaitu ingin mengetahui bagaimana keterlaksanaan program yang sudah dirancang sebelumnya.
2. Jika rumusan masalah penelitian lain/ non evaluatif menanyakan tentang bagaimana atau seberapa tinggi kondisi variabel-variabel yang diteliti, penelitian evaluatif membuat pertanyaan tentang bagaimana keterlaksanaan program, sekaligus bagaimana kinerja atau peran masing-masing faktor dalam mendukung keterlaksanaan program.
3. Jika pijakan penelitian yang lain adalah keingintahuan kondisi setiap variabel yang diteliti, peneliti yang melakukan penelitian evaluatif ingin tahu sejauh mana atau seberapa tinggi keefektifan setiap faktor, unsur, atau komponen dalam mendukung pelaksanaan program untuk mencapai tujuan program.
4. Jika penelitian lain setelah latar belakang masalah langsung membuat rumusan masalah, peneliti yang melakukan penelitian evaluatif harus menyebutkan dahulu tujuan program, karena tujuan itulah yang menjadi sasaran akan dilihat seberapa tinggi tingkat pencapaiannya.
5. Jika pada penelitian lain peneliti menuliskan tujuan penelitian sejalan dengan rumusan masalah langsung rumusan tujuannya, dalam penelitian evaluatif peneliti harus menyebutkan dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus karena ingin mengetahui letak dan keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian tujuan secara lebih rinci. Rincian tujuan khusus didasarkan pada komponen, sub komponen dan indikatornya, yang sudah dituntun oleh tujuan program, tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan dalam program.
Ada sementara ahli yang mengatakan, mungkin untuk penelitian kualitatif lebih mengutamakan tujuan dahulu baru dan harapan yang disebut dengan tujuan itu, baik tujuan umum atau tujuan khusus, dijadikan patokan untuk menentukan rumusan masalah. Dengan kata lain, jika dalam penelitian lain peneliti membuat rumusan masalah dahulu baru tujuan penelitian. Dalam penelitian evaluatif, peneliti boleh menuliskan tujuan penelitian dahulu yang mengacu pada tujuan program, baru membuat rumusan masalah.
A. Garis Besar Isi Proposal Penelitian Evaluatif
Secara umum proposal penelitian evaluatif dapat dikemas dalam sistematika penulisan sebagai berikut:
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Program
C. Tujuan Penelitian
D. Rumusan masalah
E. Manfaat Hasil Penelitian
II KAJIAN PUSTAKA
III METODE PENELITIAN
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
ANGARAN BIAYA PENELITIAN
B. Penjelasan Unsur-unsur Proposal Penelitian Evaluatif
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam bagian ini peneliti menjelaskan harapan idel yang ingin dicapai oleh suatu program yang akan dievaluasi sebagaimana tertera dalam Pedoman program tersebut. Selanjtnya menjelaskan perlu adanya penelitian untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan program seperti yang tertera dalam pedoman program. Jika ternyata tingkat ketercapaianyan belum sesuai harapan, perlu diteliti kesenjangan dan letak penyebab ketidaktercapaian tersebut.
B. Tujuan Program
Dalam bagian ini peneliti mengutip pedoman program yang akan dievaluasi, yaitu tujuan program yang ideal. Tujuan ini diharapkan dapat tercapai apabila semua komponen pendukung yang merupakan faktor penentu pencapaian tujuan sudah bekerja secara efektif.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mencakup tujuan umum yaitu ingin mengetahui seberapa efektif suatu program sudah dilaksanakan. Tujuan khusus penelitian adalah ingin mengetahui seberapa tinggi kinerja masing-masing komponen sebagai faktor penting yang pendukung kelancaran proses dan pencapaian tujuan program. Untuk penelitian masing-masing komponen harus dirumuskan tujuan secara tersendiri.
D. Rumusan masalah
Dalam membuat rumusan masalah, peneliti perlu mencermati semua butir yang sudah dituliskan dalam identifikasi masalah, atau tujuan khusus penelitian. Rumusan masalah dibuat dalam kalimat pertanyaan, menanyakan apakah setiap tujuan khusus dapat dicapai, dan kalau tidak di mana letak hambatannya. berapa tinggi atau seberapa efektif apa yang tertera dalam tujuan khusus kemudian menentukan masalah-masalah inti faktor-faktor pokok yang bersumber dari setiap komponen yang akan dievaluasi.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Peneliti menjelaskan harapan tentang manfaat dari hasil penelitian yang diperoleh setelah penelitian selesai. Hasil dan penelitian dapat diperkirakan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait seperti pelaksana program, pembuat program, serta sasasaran program yang dievaluasi. Jika hasil penelitian menunjukkan gambaran yang baik, maka informasi tentang keberhasilan tersebut dapat dipublikasikan agar dapat dijadikan masukan juga oleh pelaksana program sejenis.
II. KAJIAN PUSTAKA
Dalam bagian kajian pustaka ini mau tidak mau peneliti harus mengacu pada pedoman atau acuan yang dikeluarkan oleh pembuat program. Selain itu peneliti harus mencari teori pendukung yang terkait dengan keberhasilan dan kegagalan program. Akan sangat baik jika peneliti dapat menemukan laporan hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan program yang sedang diteliti.
III. METODE PENELITIAN
Secara umum, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian evaluatif tidak berbeda dengan metode penelitian yang lain. Satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa data yang dikumpulkan dalam penelitian evaluatif harus betul-betul handal dan dapat dipercaya kebenarannya. Oleh karena itu mau tidak mau penelitian harus menyebutkan bagaimana proses memperoleh data yang benar dan akurat.
Search
Senin, 14 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar