Subscribe to RSS feed

Search

Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 07 Maret 2010

PENELITIAN ILMIAH VI

“PENGARUH BIMBINGAN KARIER TERHADAP PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA KELAS II SMP NEGERI 7 KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005”

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan telah dilaksanakan dalam segenap aspek kehidupan Bangsa Indonesia, namun keadaaan ketenagakerjaan di Indonesia, pada saat ini tidaklah menggembirakan, yang berarti kemampuan pasar kerja untuk menyerap tenaga kerja rata-rata kecil, sebagai akibat terjadi penumpukan tenaga kerja, dimana – mana gejala pengangguran semakin nyata, hal ini menyebabkan timbulnya kegelisahan dikalangan anak-anak muda yang sebenarnya sudah memasuki masa produktif.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu memberikan bimbingan dan pelatihan guna menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan bertanggung jawab, di samping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh. Anak didik memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan menjadi sosok yang trampil dan mampu sehingga siap memasuki tenaga kerja yang trampil, pemerintah berharap agar sekolah mampu mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga negara yang cakap.
Dalam usaha menyiapkan siswa agar dapat memenuhi harapan orang tua, masyarakat dan pemerintah yaitu mempersiapkan siswa agar dapat menjadi anggota masyarakat yang mempunyai ketrampilan sehingga merupakan tenaga kerja yang terampil maka sekolah menyelenggarakan sejenis bidang studi yang memberikan pengetahuan dan keahlian ketrampilan serta mengadakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler sebagai tempat untuk menyalurkan bakat dan kemampuan siswa dalam bidang non akademis. Untuk SMP Negeri 7 Kebumen, tempat penulis mengadakan penelitian, dalam kurikulum pendidikannya menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal yaitu ketrampilan elektronika dan komputer, sehingga dengan kedua bidang studi tersebut dapat memberikan bekal keahlian kepada siswa untuk memasuki dunia kerja setelah lulus. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan berbagai kegiatan dalam bidang keagamaan, seni, olah raga dan kesehatan. Dengan berbagai macam kegiatan yang diadakan di sekolah diharapkan siswa dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan bakat dan kemampuan bidang non akademis.
Selain sekolah memberikan berbagai alternatif kegiatan untuk menyiapkan siswa sekolah juga mengusahakan suatu usaha yang nyata untuk memberikan layanan bimbingan. Bimbingan merupakan usaha bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan (Widiatmojo, 2000:1).
Menemukan pribadi mengandung pengertian bahwa layanan bimbingan membantu siswa untuk menemukan pribadinya, menemukan atau mampu mengetahui kelebihan-kelebihannya maupun potensinya sehingga siswa dapat merencanakan masa depan dengan tepat dan lancar. Mengenal lingkungan mengandung pengertian bahwa layanan bimbingan diarahkan untuk membantu siswa mampu mengenal lingkungannya, baik lingkungan sosial, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan pergaulan dan sebagainya. Merencanakan masa depan berarti bahwa layanan bimbingan dapat membantu siswa agar mampu merencanakan masa depannya yang lebih baik, sesuai dengan hasil pemahamannya terhadap diri sendiri maupun lingkungan.
Dalam melaksanakan tugasnya layanan bimbingan dan konseling, meliputi empat bidang bimbingan yaitu bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar dan bidang bimbingan karier, tujuh layanan yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling kelompok yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa dan kelas serta lima kegiatan pendukung yaitu kunjungan rumah, konferensi kasus, himpunan data, aplikasi instrumen dan alih tangan kasus (Rodjikin, 2000: 3 – 4 ).
Untuk membantu anak dalam mengembangkan diri secara optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan karier yang sesua dengan kemampuan, bimbingan karier sebagai salah satu bidang layanan bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Karena bimbingan karier merupakan bimbingan yang mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa dari memilih, menyiapkan diri, mencari dan menyesuaikan diri terhadap karier (Aryatmi Siswohardjono, 1990: 457). Kesimpulan dari uraian di atas, dengan layanan bimbingan karier yang sudah diberikan diharapkan siswa dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-ciri kepribadian serta dapat mengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas, yang mungkin lebih cocok bagi mereka, selanjutnya diharapkan siswa dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif serta memberikan kelayakan hidup.
Layanan Bimbingan dan Konseling dalam penempatan dan penyaluran bidang bimbingan karier diantaranya akan membantu kegiatan penempatan dan penyaluran bakat dan minat siswa pada kelompok latihan keterampilan dan kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang pilihan karier atau pekerjaan, membantu siswa untuk mendapatkan orientasi dan informasi sekolah lanjutan yang sesuai dengan arah pengembangan karier, membantu siswa untuk mendapatkan orientasi dan informasi tentang lembaga-lembaga keterampilan yang sesuai dengan pilihan pekerjaan dan arah pengembangan karier dan sebagainya.
Bimbingan karier merupakan salah satu aspek bimbingan perkembangan, sehingga sangat diperlukan sepanjang perkembangan anak, lebih baik jika bimbingan itu diberikan ke anak sejak masa kanak-kanak bahkan sebelun masuk sekolah, yang diteruskan di masa sekolah dasar, di sekolah lanjutan dan di perguruan tinggi, bahkan mungkin masih diperlukan sewaktu seseorang sudah memasuki dunia kerja, dengan harapan bahwa dengan bimbingan yang diberikan akan membantu dalam penyesuaian diri dengan sifat dan situasi kerja.
Layanan bimbingan karier yang diberikan kepada anak di masa sekolah, khususnya sekolah lanjutan akan sangat membantu anak didik dalam menentukan penempatan dan penyaluran bakat dan minat siswa pada kelompok latihan keterampilan dan kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah masing-masing yang menunjang pilihan karier atau pekerjaan dimasa mendatang,
Kegiatan ekstrakurikuler sangat dibutuhkan untuk mengisi waktu luang antara sesudah jam pelajaran sekolah sampai petang, sehingga dapat menghindarkan siswa dari bentuk-bentuk perbuatan yang negatif, dengan timbulnya macam-macam perilaku menyimpang siswa setelah selesai jam pelajaran sekolah seperti perkelahian, narkotika, mabuk-mabukan dan sebagainya. Kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik bila timbul kesadaran dari siswa, orang tua siswa dan masyarakat bahwa ekstrakurikuler merupakan salah satu pendidikan sekolah yang mutlak diperlukan, yaitu untuk mempertajam dan memperluas pemahaman proses kurikuler dan menumbuh kembangkan bakat, minat serta sebagai salah satu sarana usaha dalam membina nilai-nilai kepribadian para siswa. Dengan demikian orang tua dan masyarakat akan mendukung pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler serta tidak beranggapan bahwa program ekstrakurikuler akan mengganggu proses belajar mengajar.
Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk memacu siswa kearah kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif karena kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peranan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran sesuai dengan program kurikulum yang ada. Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan, dan pembentukan nilai-nilai kepribadian para siswa dan untuk membina serta meningkatkan bakat, minat, dan keterampilan siswa (Petunjuk Kegiatan Ekstrakurikuler, 1997: 4-5).
Dengan pelaksanaan layanan bimbingan karier yang baik akan mendukung pelaksanaan program ekstrakurikuler karena akan tumbuh kesadaran pada diri siswa mengenai manfaat dari program ekstrakurikuler, sehingga siswa dapat menentukan kelompok latihan keterampilan dan kegiatan ekstrakurikuler yang lain sesuai dengan bakat dan minat siswa dengan orientasi untuk menunjang pilihan karier atau pekerjaan dimasa mendatang. Dengan demikian layanan bimbingan karier akan berpengaruh terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler.
SMP Negeri 7 Kebumen merupakan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang sudah baik kualitasnya dan mempunyai Guru Pembimbing dalam hal ini Guru Bimbingan dan Konseling yang profesional, sehingga dapat melaksanakan bimbingan dengan baik serta mempunyai program kegiatan ekstrakurikuler yang sudah baik pelaksanaanya.
Atas dasar latar belakang permasalahan di atas maka penulis merasa tertarik dan terdorong untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler pada siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2004/2005.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah penulis sajikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah ada pengaruh yang positip antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler pada siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2004/2005.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh yang positip antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler pada siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2004/2005.

D. Manfaat Penilaian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan maka penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Manfaat Teoritis
Dengan tersusunnya penelitian ilmiah ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu bimbingan dan konseling tentang pengaruh antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler.
2. Manfaat Praktis
a. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong para Guru untuk melakukan penelitian – penelitian yang serupa pengaruh bimbingan belajar terhadap minat belajar siswa pada sekolah-sekolah yang lain dengan melihat kondisi atau kenyataan yang ada.
b. Peneliti
Dengan penelitian ini membantu peneliti sebagai wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
c. Siswa
Bagi siswa khususnya siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2004/2005 dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi tentang manfaat bimbingan karier sehingga mendorong siswa untuk memanfaatkan layanan bimbingan yang diberikan oleh Guru Pembimbing khususnya layanan bimbingan karier.

E. Definisi Istilah

1. Bimbingan karier
Bimbingan karier adalah kegiatan bimbingan yang bertujuan untuk mengenal, memahami dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan karier bagi dirinya. Yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pelayanan bimbingan yang diberikan oleh Guru Bimbingan dan Konseling kepada siswa tentang cara mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan karier bagi dirinya.
2. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum (Poerwodarminto, 1995: 255). Yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah semua kegiatan di luar jam sekolah yang diselenggarakan oleh SMP Negeri 7 Kebumen.

3. Siswa Kelas II SMP Negeri 7 Kebumen
Yang dimaksudkan siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen adalah semua peserta didik pada jenjang peendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, kelompok kelas II pada lembaga pendidikan SMP Negeri 7 Kebumen.

F. Sistematika Penelitian Ilmiah
Sesuai dengan judul dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka sistematika penelitian ilmiah ini adalah sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan, pada bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika penelitian ilmiah.
Bab II adalah kajian pustaka dan hipotesis, yaitu menerangkan atau menganalisa dan mermbahas permasalahan secara teoritis tentang bimbingan karier, ekstrakurikuler, pengaruh bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler dan hipotesis.
Bab III adalah metode penelitian, pada bab ini membahas tentang rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV adalah hasil penelitian, pada bab ini dikemukakan tentang deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan.
Bab V adalah penutup, pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dan saran.
Pada bagian akhir dari penelitian ilmiah ini berisi tentang daftar pustaka, dan lampiran-lampiran.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan tentang Bimbingan Karier
1. Pengertian Bimbingan Karier
Aryatmi Siswohardjono (1990: 457) mengemukakan bimbingan karier adalah bimbingan yang mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa atau orang dari memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier. Diterangkan lebih lanjut bahwa bimbingan karier bertujuan agar sasaran yang dibimbing dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan. Hal ini senada dengan pendapat Popon Syarif Arifin (dalam Aryatmi Siswohardjono, 1990: 457) yang mengemukakan bahwa bimbingan karier bertujuan untuk membantu anak dalam mengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan kariernya yang sesuai dengan kemampuannya. Dari pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa bimbingan karier adalah kegiatan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier sehingga dapat mengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan .
Widada (1990 : 31) menjelaskan bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan yang ditujukan kepada individu untuk mengembangkan serta menerima tentang dirinya secara terpadu dan memadai tentang perananya dalam dunia kerja untuk menguji gagasan-gagasannya serta memadukannya dengan kenyataan yang menimbulkan kepuasan bagi individu yang bersangkutan dan kemanfaatan bagi masyarakat.
Mohammad Thayeb Manhiru (1992 : 19) mendefinisikan bimbingan karier adalah layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan – kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang serta mengembangkan ketrampilan–ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan kariernya.
Sears dalam Mohammad Thayeb Manhiru (1992 : 19) mendefinisikan bimbingan karier sebagai aktivitas – aktivitas dan program – program yang membantu individu mengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman dan apresiasi – apresiasi yang berkaitan dengan:
1) Pengenalan diri, yang meliputi hubungan seseorang dengan ciri – ciri dan persepsi – persepsinya sendiri, serta hubungannya dengan orang lain dan lingkungan.
2) Pemahaman, pengenalan terhadap kerja masyarakat dan faktor yang mempengaruhi perubannya, termasuk sikap – sikap dan didiplin kerja.
3) Kesadaran akan waktu luang yang bisa berperan dalam kehidupan seseorang.
4) Pemahaman akan perlunya dan banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan karier.
5) Pemahaman terhadap informasi dan ketrampilan – ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luang.
6) Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan dan keputusan karier.
Aminudin Najib (1995 : 7) berpendapat bahwa bimbingan karier adalah bidang Bimbingan dan Konseling yang membantu siswa dalam perencanaan dan pengembangan masa depan dan kemampuan kariernya.
Widiadmojo (2000: 3) mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan bimbingan yang bertujuan untuk mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat, dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh pengertian bahwa bimbingan karier adalah kegiatan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan .
2. Program Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Bidang Bimbingan Karier
Aryatmi Siswohardjono (1990 : 461-462) menjelaskan bahwa bimbingan karier itu mencakup tentang hal-hal sebagai berikut:
a. Layanan dalam memilih karier.
Layanan dalam memilih karier untuk membantu siswa dalam menentukan bidang pekerjaan yang akan dijadikan kariernya, hal ini diperlukan karena memilih
karier merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan karier.
b. Layanan dalam merencanakan diri untuk mencapai pekerjaan yang telah dipilih.
Setelah memilih karier siswa ditolong untuk membuat rencana dalam menentukan jalan yang harus ditempuh untuk mencapai karier yang dikendaki.
c. Layanan dalam mencari pekerjaan.
Sebelum siswa menghadapi kenyataan harus mencari pekerjaan, maka siswa diberikan persiapan tentang cara-cara mencari pekerjaan, diantaranya tentang cara melamar, cara menghadapi wawancara, seleksi pekerjaan dan lain-lain.
d. Layanan penempatan.
Layanan penempatan membantu siswa dengan cara memberikan informasi tentang lembaga-lembaga yang menampung dan menyalurkan tenaga kerja.
e. Layanan dalam penyesuaian terhadap pekerjaan.
Layanan dalam penyesuaian pekerjaan memberikan informasi tentang cara-cara menghadapi kesukaran-kesukaran waktu melaksanakan pekerjaan.
Pendapat lain tentang program layanan Bimbingan dan Konseling dalam bidang bimbingan karier adalah:
a. Layanan orientasi
Materi pokok bimbingan karier pada layanan orientasi adalah peranan Bimbingan dan Konseling serta pelacakan karier SMP, pelaksanaan bimbingan karier di SMP dan kegiatan yang diharapkan dari siswa dalam pelaksanaan bimbingan karier.
b. layanan informasi
Materi pokok bimbingan karier pada layanan informasi adalah tugas perkembangan remaja, pengembangan karier di masyarakat, jenis tuntutan serta syarat – syarat jabatan yang dapat dimasuki tamatan SMP dan permasalan dalam pilihan pekerjaan.
c. Layanan penempatan dan penyaluran
Bimbingan karier pada layanan penempatan dan penyaluran meliputi kegiatan penempatan dan penyaluran bakat serta kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang pilihan karier, pilihan program studi yang lebih lanjut.
d. Layanan pembelajaran
Bimbingan karier pada layanan pembelajaran meliputi kegiatan pengembangan pemahaman sikap dan kebiasaan belajar, program perbaikan dan pengayaan yang dapat memantapkan pemahaman pada diri siswa mengenai pilihan karier dan latihan kerja sebagai upaya memperoleh penghasilan, orientasi dan informasi lembaga – lembaga ketrampilan serta orientasi pilihan SMA dan SMK sesuai dengan arah pengembangan karier.
e. Layanan konseling perorangan
Bimbingan karier pada layanan konseling perorangan meliputi orientasi dan informasi pekerjaan, dunia kerja, lembaga – lembaga ketrampilan serta sekolah lanjutan sesuai dengan arah pengembangan karier.
f. Layanan bimbingan kelompok
Bimbingan karier pada layanan bimbingan kelompok membahas pilihan pekerjaan dan pengembangan karier siswa yaitu hal – hal yang menyangkut pilihan dan latihan ketrampilan, informasi pekerjaan, upaya memperoleh penghasilan, lembaga ketrampilan dan sekolah lanjutan sesuai dengan pengembangan karier.

g. Layanan konseling kelompok
Bimbingan karier pada layanan konseling kelompok membahas dan mengentaskan masalah pilihan pekerjaan dan pengembangan karier siswa yaitu masalah latihan ketrampilan, informasi pekerjaan, dunia kerja, upaya memperoleh penghasilan dan lembaga – lembaga ketrampilan sesuai dengan pilihan dan arah pengambangan karier (Rodjikin, 2000 : 8 – 18).

3. Fungsi Bimbingan Karier
Layanan bimbingan karier sangat penting bagi siswa karena mempunyai beberapa fungsi. Menurut Popon Syarif Arifin yang dikutip Aryatmi Siswohardjono (1990), fungsi bimbingan karier adalah sebagi berikut:
a. Fungsi persiapan
Layanan bimbingan karier memberikan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan yang dapat didapatkan oleh siswa.
b. Fungsi pencegahan
Layanan bimbingan karier dapat memberikan bantuan agar siswa tidak kesulitan di dalam memahami tentang bakat, minat, kemampuan dan tentang dirinya sendiri yang berkaitan dengan pekerjaan sehingga dapat mencegah siswa salah dalam menentukan langkah-langkah dalam menemukan karier yang dikehendaki.
c. Fungsi penempatan dan penyaluran.
Layanan bimbingan karier akan membantu dalam penempatan para siswa pada bidang atau jenis pendidikan, latihan dan pekerjaan sehingga mereka dapat mengambil keputusan sendiri secara bijaksana.
d. Fungsi penyesuaian.
Layanan bimbingan karier akan membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitarnya.
e. Fungsi pengembangan.
Layanan bimbingan karier akan membantu siswa dalam mengembangkan seluruh pribadinya secara terarah dan mantab pada minat kerja.
4. Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Perkembangan Karir
Dewa Ketut Sukardi (1994 : 44 – 53) berpendapat bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan karir seseorang secara umum dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Faktor – Faktor yang Bersumber pada Diri Individu
Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan arah pilihan karir
yang bersumber pada diri individu adalah kemampuan intelegensi, bakat, minat, sikap, kepribadian, nilai, kegemaran, prestasi, ketrampilan, penggunaaan waktu senggang, aspirasi dan pengetahuan sekolah, pengalaman kerja, pengetahuan tentang dunia kerja, kemampuan dan keterbatasan fisik dan penampilan lahiriah serta masalah keterbatasan pribadi.

b. Faktor – Faktor Sosial
Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan arah pilihan karir yang bersumber dari faktor – faktor sosial dibedakan menjadi dua yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer diwarnai oleh bentuk – bentuk hubungan yang bersifat pribadi dan terjadi terus menerus, keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang memiliki kemantapan dan kompak. Kelompok sekunder didasarkan atas kepentingan – kepentingan tertentu yang diwarnai aktivitas, gerak – gerik kelompok, seperti kelompok para ahli di suatu bidang ilmu, kelompok politik, keagamaan, serikat sekerja dan sebagainya .

B. Tinjauan tentang Ekstrakurikuler
1. Pengertian Ekstrakurikuler
Poerwodarminto (1995 : 255) berpendapat bahwa ekstrakurikuler adalah berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum. Menurut definisi tersebut dapat diperoleh pengertian bahwa ekstrakurikuler merupakan semua kegiatan yang dilaksanakan di luar program yang telah ditulis di dalam kurikulum.
Menurut Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 226/C/Kep./C/1992 yang dimuat dalam buku Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler (1997: 40) disebutkan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan, baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi uapaya pembinaan manusia seutuhnya.
Menurut SK Mendikbud No. 080/U/1993 dikemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, yang berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler.
Dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler (1993: 14) disebutkan bahwa ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pendidikan sekolah yang mutlak diperlukan untuk mempertajam dan memperluas pemahaman tentang proses kurikuler dan menumbuhkembangkan bakat, minat, serta sebagai salah satu sarana usaha dalam membina nilai-nilai kepribadian para siswa.
Berdasarkan seluruh uraian di atas maka dapat diperoleh pengertian bahwa ekstrakurikuler adalah semua kegiatan yang dilaksanakan di luar program yang telah ditulis dalam kurikulum, yang dilaksanakan di luar jam biasa baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antar berbagai pelajaran, menyalurkan minat dan bakat serta melengkapi upaya pembinaan nilai-nilai kepribadian siswa.

2. Tujuan Program Ekstrakurikuler
Dalam buku Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler (1990: 4-5) disebutkan tujuan dari program kurikuler adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperdalam dan mamperluas pengetahuan para siswa.
Dengan kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat memperkaya, mempertajam serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran sesuai dengan program kurikulum. Kegiatan ini dapat dilaksanakan melalui berbagai kegiatan diantaranya lomba mengarang, lomba tulisan ilmiah dari suatu penelitian dan sebagainya.
b. Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai kepribadian siswa.
Kegiatan semacam ini dapat diusahakan melalui baris berbaris, latihan-latihan kepemimpinan, kegiatan yang berkaitan dengan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c. Untuk membina serta meningkatkan bakat, minat dan ketrampilan.
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memacu anak ke arah kemampuan mandiri, kepercayaan diri serta kreatif.
3. Materi dan Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler sebagi jalur pembinaan kesiswaaan dengan materi dan jenis kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Jenis kegiatan untuk materi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah melaksanakan peribadatan sesuai dengan agama masing-masing, memperingati hari-hari besar agama, membina toleransi antar umat beragama, mengadakan perlombaan yang bersifat keagamaan dan menyelenggarakan kegiatan seni yang bernafaskan keagamaaan.
b. Kegiatan pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Adapun yang merupakan kegiatan untuk materi pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah upacara bendera, melaksanakan bakti sosial atau bakti masyarakat, melaksanakan lomba karya tulis, melaksanakan pertukaran siswa antar propinsi, menghayati dan mampu menyanyikan lagu-lagu nasional.

c. Kegiatan pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara.
Jenis kegiatan untuk materi pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara adalah melaksanakan tata tertib sekolah, baris berbaris, mempelajari dan menghayati sejarah perjuangan bangsa, wisata siswa, pecinta alam, kelestarian alam lingkungan dan napak tilas.
d. Kegiatan pembinaan kepribadian dan berbudi pekerti luhur.
Jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk materi pembinaan kepribadian dan berbudi pekerti luhur adalah melaksanakan tata krama pergaulan, kegiatan amal untuk meringankan beban dan penderitaan orang lain, dan meningkatkan sikap hormat siswa terhadap orang tua, guru, dan semua siswa di lingkungan sekolah.
e. Kegiatan pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
Jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk materi pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan adalah memantapkan dan mengembangkan peran serta siswa dalam OSIS, melaksanakan latihan kepemimpinan siswa, mengadakan forum diskusi ilmiah, mengadakan media komunikasi lewat majalah dinding, mengorganisasikan suatu pementasan atau bazar.
f. Kegiatan pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi.
Jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk materi pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi adalah melaksanakan UKS, pemeliharaaan keindahan, penghijauan dan keindahan sekolah, menyelemggarakan kantin sehat, meningkatkan kesehatan mental, melaksanakan pencegahan penggunaan narkotik, obat terlarang, minuman keras dan merokok, melaksanakan senam kesegaran jasmani, dan olah raga lainnya, menyelenggarakan lomba berbagai macam olah raga dan mengembangkan motto rekreasi yang kreatif.
g. Kegiatan pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni.
Jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk materi pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni adalah mengembangkan wawasan ketrampilan siswa dibidang seni suara, seni tari, seni rupa, seni kerajinan, seni drama, musik dan fotografi, menyelenggarakn sanggar berbagai macam seni, meningkatkan daya cipta seni, menuntaskan dan memamerkan hasil berbagai cabang seni.

C. Pengaruh Bimbingan Karier terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler
Bimbingan karier merupakan kegiatan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Ekstrakurikuler merupakan semua kegiatan yang dilaksanakan di luar program yang telah ditulis dalam kurikulum, yang dilaksanakan di luar jam biasa baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antar berbagi pelajaran, menyalurkan minat dan bakat serta melengkapi upaya pembinaan nilai-nilai kepribadian siswa.
Dengan pelayanan bimbingan karier yang baik akan menumbuhkan kesadaran pada diri siswa akan pentingnya kegiatan ekstrakurikuler, sehingga siswa akan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dengan baik, dengan cara menentukan kelompok latihan keterampilan atau kegiatan ekstrakurikuler lain yang sesuai dengan bakat dan minat siswa dengan beorientasi untuk menunjang pilihan karier atau pekerjaan dimasa mendatang. Sehingga program ekstrakurikuler dapat dilaksanakan dengan baik yang didukung oleh orangtua, masyarakat, siswa dan semua pengelola sekolah.
Bimbingan karier akan mendukung pelaksanaan program ekstrakurikuler sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien atau bimbingan karier mempunyai pengaruh yang positif terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler.

D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang positip antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler pada siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen tahun pelajaran 2003/2004.

BAB III
METODE PENELITIAN

Definisi metode menurut Poerwodarminto (1984 : 649) adalah ilmu yang membicarakan cara-cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Sutrisno Hadi (1986 :4 ) memberikan definisi tentang reseach (penelitian) adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah Sedangkan definisi istilah penelitian menurut Lukman Ali (1995 : 1028) adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh pengertian bahwa metode penelitian adalah suatu pengetahuan yang membahas tentang cara kerja dalam memahami suatu masalah, disesuaikan dengan obyek studi dalam usaha mengumpulkan, menemukan, mengembangkan, menganalisa atau menguji kebenaran suatu data penelitian.

A. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi, yang dapat diukur secara kwantitaf ataupun kualitatif. Dalam suatu penelitian variabel dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu variabel yang mempengaruhi disebut dengan variabel bebas dan variabel akibat disebut dengan variabel terikat. Yang dimaksud variabel bebas dalam penelitian ini adalah bimbingan karier, sedangkan variabel terikatnya yaitu pelaksanaan ekstrakurikuler siswa.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel bebas dari penelitian ini adalah bimbingan karier. Definisi operasional dari bimbingan karier adalah petunjuk atau penjelasan yang diberikan oleh Guru Pembimbing kepada siswa yang bertujuan memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
Variabel terikat dari penelitian ini adalah pelaksanaan ekstrakurikuler. Definisi operasional dari pelaksanaan ekstrakurikuler adalah pelaksanaan kegiatan di luar program yang telah ditulis dalam kurikulum, yang dilaksanakan di luar jam biasa baik di sekolah maupun di luar sekolah oleh siswa.

C. Populasi dan Sampel
Suharsimi Arikunto (1996: 115) berpendapat populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Sehingga populasi disebut juga sebagai subyek penelitian yaitu semua individu yang akan dikenai generalisasi dari kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel.
Berdasarkan batasan tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen yang terdiri dari tujuh kelas yaitu kelas II A jumlah siswa 40 orang, kelas II B jumlah siswa 40 orang, kelas II C jumlah siswa 40 orang dan kelas II D jumlah siswa 40 orang kelas II E jumlah siswa 40 orang, kelas II F jumlah siswa 40 orang, kelas II G jumlah siswa 40 orang, sehingga jumlah seluruhnya 280 orang.
Dalam penelitian ini tidak seluruh siswa yang ada di dalam populasi diteliti melainkan sebagian saja dari padanya yang berkedudukan sebagai sampel. Hasil penelitian ini kemudian digeneralisasikan pada populasi artinya mengangkat kesimpulan penelitian sebagai yang berlaku sebagai populasi. Jadi penelitian sampel ini harus dapat mencerminkan keadaan populasi. Penelitan sampel boleh dilaksanakan apabila keadaan subyek di dalam populasi benar-benar homogen. Suharsimi Arikunto (1998: 117) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atai wakil dari populasi yang diteliti.
Sebagai dasar dalam menentukan besarnya sampel dalam dalam suatu penelitian, Suharsimi Arikunto (1996 : 107) berpendapat bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika populasi lebih dari 100 maka dapat diambil sebagian yaitu antara 10-15 %, atau 20 – 25 % atau lebih tergantung dari kemempuan peneliti, sempit luasnya wilayah penelitian dan besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Berdasarkan pendapat di atas, karena jumlah populasi pada penelitian ini lebih dari 100 orang maka untuk memudahkan peneli dalam mengambil data dan hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke seluruh siswa yang menjadi populasi maka penulis mengambil sampel sebesar 15 % dengan jumlah 40 siswa, masing – masing kelas diambil 6 siswa dan 4 orang siswa.
Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik proposional random sampling
Teknik proposional random sampling adalah pengambilan sampling tanpa pandang bulu, semua individu dalam populasi diberi kesempatan sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Adapun cara yang digunakan adalah cara undian, dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Membuat kode nomor untuk semua subyek yang menjadi populasi sejumlah 280 siswa.
b. Menuliskan kode-kode itu, masing-masing pada selembar kertas kecil, kemudian kertas itu digulung baik-baik.
c. Gulungan kertas itu dimasukkan dalam kaleng yang diberi lubang, kemudian dikocok sambil dikeluarkan sebanyak jumlah sampel yang diambil yaitu 50 melalui lubang kaleng itu.
d. Nomor kode siswa yang keluar sebagai sampel penelitian.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto (1996 : 136) adalah suatu alat bantu pada waktu meneliti menggunakan suatu metode. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner tentang bimbingan karir dan angket tentang pelaksanaan ekstrakurikuler siswa.
Suharsimi Arikunto (1996 : 140) mengatakan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Nasution (1990:128) berpendapat bahwa angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan kepada responden untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti, yang ditujukan untuk meminta keterangan tertentu tentang fakta yang diketahui oleh responden atau juga mengenai pendapat atau sikap. Suharsimi Arikunto (1996:112) menjelaskan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis dapat digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang telah diketahui.
Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud angket adalah daftar pernyataan yang diajukan secara tertulis untuk memperoleh informasi dari responden untuk mendapatkan keterangan tentang fakta yang diketahui responden. Metode angket dalam penelitian ini untuk memperoleh data tentang perhatian orang tua dan data tentang perkembangan emosi siswa .
Suharsimi Arikunto (1996 : 155) mengemukakan untuk mengadakan instrumen angket yang baik ditempuh prosedur sebagai berikut :
1. Perencanaan dan penulisan butir soal
2. Penyuntingan, ujicoba
3. Penganalisaan hasil
4. Mengadakan revisi
Berdasarkan pendapat tersebut langkah-langkah yang ditempuh untuk menyusun instrumen adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan dan penulisan butir soal, variabel minat siswa
Dalam penyusunan angket yang pertama-tama dilakukan adalah mendefinisikan konsep variabel yang hendak diukur dan menentukan faktor-faktor atau indikator-indikator dari variabel penelitian kemudian menulis butir item. Butir angket dibuat dalam bentuk pernyataan kemudian siswa diminta untuk menanggapi pernyataan tersebut dengan memilih salah satu dari 4 alternatif jawaban yang sudah disediakan. Skor untuk masing-masing jawaban pernyataan positif diberikan nilai sebagai berikut a = 4, b = 3, c = 2 dan d = 1. Sedangkan untuk jawaban pernyataan yang negatif diberikan nilai kebalikan dari jawaban pertanyaan yang positif, yaitu: a = 1, b = 2, c = 3 dan d = 4.
Bimbingan karier adalah petunjuk atau penjelasan yang diberikan oleh Guru Pembimbing kepada siswa yang bertujuan memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. Dari pengertian tersebut maka dalam penyusunan angket ini menggunakan indikator-indikator berdasarkan aspek-aspeknya, kemudian disusun pernyataan angket sebanyak 40 item. Kisi-kisi angket bimbingan karir penulis sajikan pada lampiran 1 dan angket terdapat pada lampiran 3.
Pelaksanaan ekstrakurikuler adalah pelaksanaan kegiatan di luar program yang telah ditulis dalam kurikulum, yang dilaksanakan di luar jam biasa baik di sekolah maupun di luar sekolah oleh siswa. Dari pengertian tersebut maka dalam penyusunan angket ini menggunakan indikator-indikator berdasarkan aspek-aspek tersebut, disusun angket sebanyak 40 item. Kisi-kisi angket pelaksanaan ekstrakurikuler dapat dilihat pada lampiran 2 dan soal angket pelaksanaan ekstrakurikuler siswa dapat dilihat pada lampiran 3.
2. Penyuntingan
Yang dimaksud penyuntingan adalah penyusunan butir-butir soal angket secara sistematis dan mudah dipahami oleh siswa sehingga siswa dapat menanggapi angket tersebut sesuai dengan keadaan dirinya serta melengkapi instrumen dengan kata pengantar, petunjuk cara mengerjakan pada lembar jawaban.
3. Uji Coba Instrumen
Angket penelitian yang yang telah disusun penulis sebelum dipergunakan untuk mengambil data penelitian yang sesungguhnya, diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Dengan demikian dapat diketahui layak dan tidaknya angket dipergunakan untuk menjaring data penelitian.
4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Suharsimi Arikunto (1996 : 160) mengemukakan bahwa sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan sehingga dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sehingga sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data terlebih dahulu diuji validitasnya dan reliabelitasnya. Untuk menguji validitas penulis menggunakan teknik validitas butir dengan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:

NXY - (X)(Y)
rxy =
{(NX2-(X)2}{NY2-(Y)2}

Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara x dan y
X = jumlah skor item
Y = jumlah skor total
X2 = Jumlah kuadrat dari skor item
Y2 = jumlah kuadrat dari skor total
N = jumlah responden (Suharsimi Arikunto, 1996 : 254).
Adapun kriteria untuk menentukan suatu angket memiliki tingkat validitas yang tinggi, rendah, atau tidak valid sama sekali, adalah dengan cara membandingkan antara nilai koefisien korelasi (r) yang diperoleh dari perhitungan dengan nilai koefisien korelasi (r) Tabel Harga Kritik Product Moment. Apabila nilai perhitungan lebih kecil daripada nilai r tabel Harga Kritik Product Moment, maka angket yang digunakan sebagai instrumen penelitian tidak valid. Sebaliknya bila nilai r perhitungan lebih besar dari pada nilai r Harga Kritik Product Moment, maka angket yang digunakan sebagai instrumen penelitian bersifat valid.
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Rosda Koto Sutadi (1998 : 65) menjelaskan bahwa reabilitas suatu instrumen menunjukkan kepada kestabilan atas instrumen atau alat ukur dalam melaporkan hasil ukurannya. Alat ukur yang konsisten hasilnya sama pada situasi yang berbeda disebut alat ukur yang terandalkan atau alat ukur yang reliabel.
Pengujian reliabelitas penulis menggunakan teknik belah dua dengan rumus Spearman Brown sebagai berikut:
2 X r ½ ½
r11 =
(1 + r ½ ½ )

Keterangan :
r11 = reliabilitas yang dicapai
r½½ = indeks korelasi antara dua belahan instrumen
X = skor gasal
Y = skor genap
(Suharsimi Arikunto, 1996 : 191).
Adapun kreteria untuk menentukan bahwa suatu angket memiliki tingkat reliablitas yang tinggi, rendah, atau tidak sama sekali, adalah dengan cara membandingkan antara nilai koefisien korelasi (r11) yang diperoleh dari (r11) perhitungan dengan nilai koefisien korelasi (r) Tabel Harga Kritik Product Moment, apabila nilai perhitungan lebih kecil dari nilai r Harga Kritik angket yang digunakan sebagai instrumen penelitian tidak dapat dipercaya. Sebaliknya bila nilai perhitungan lebih besar dari nilai r Harga Kritik Product Moment, maka angket yang digunakan sebagai instrumen penelitian bersifat dapat dipercaya (reliabel).

E. Teknik Analisa Data
Setelah data terkumpul, tugas selanjutnya adalah menganalisa. Langkah pokok dalam pelaksanaan penelitian adalah pengukuran. Pengukuran dilakukan untuk menterjemahkan data yang telah diperoleh, yang pada awal penelitian adalah berupa variabel yang kemudian diungkapkan dalam bentuk angka, sehingga data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kualitatif yang dikuantitatifkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh yang positip antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler. Suharsimi Arikunto (1996 : 28) menjelaskan bahwa penelitian korelasi dibedakan menjadi dua yaitu korelasi sejajar yaitu untuk mencari hubungan antara dua variabel dan korelasi yang sering disebut dengan penelitian pengaruh. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional sebab akibat.
Sedangkan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: analisa korelasi Product Moment yaitu:
NXY - (X)(Y)
rxy =
{(NX2-(X)2}{NY2-(Y)2}
Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara x dan y
X = jumlah skor variabel X yaitu jumlah skor angket bimbingan karir
Y = jumlah skor variabel Y yaitu jumlah skor angket pelaksanaan
ekstrakurikuler
X2 = Jumlah kuadrat dari skor variabel X
Y2 = jumlah kuadrat dari skor variabel Y
N = jumlah responden (Suharsimi Arikunto, 1996:254).

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Langkah - Langkah Penelitian
Ada beberapa langkah yang penulis lakukan dalam melaksanakan penelitian ini, yaitu:
1. Persiapan Penelitian
Langkah – langkah yang merupakan persiapan pada pelaksanaan penelitian adalah menentuan judul dan topik permasalahan penelitian kemudian dilanjutkan pembuatan proposal, menentuan subyek penelitian, mengurus perijinan tempat pelaksanaan penelitian, persiapan pembuatan alat pengumpul data yaitu membuat angket penelitian selanjutnya uji coba angket (try out) angket penelitian. Pada penelitian ini try out dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2004.
2. Penentuan Populasi dan Sampel
Dalam Bab III telah dibahas bahwa populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen yang terdiri dari tujuh kelas yang masing-masing kelas berjumlah 40 sehingga total siswa kelas II adalah 280 orang siswa.
3. Penyusunan Instrumen Penelitian
Instrumen dari penelitian ini adalah angket, Langkah – langkah dalam penyusunan instrumen penelitian ini adalah pertama – tama pendefinisian konsep variabel yang hendak diukur, menentukan faktor-faktor atau indikator-indikator kemudian menulis butir item
4. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data dari subyek
penelitian yaitu membagikan angket kepada subyek untuk dikerjakan, angket yang digunakan untuk mengambil data penelitian adalah angket hasil uji coba yaitu angket yang sudah dikurangi nomor item yang tidak valid. Pelaksanaan penelitian pada tanggal 8 November 2004.

5. Tahap Analisa data
Tahap analisa data yaitu menganalisa data penelitian dari angket yang sudah dikerjakan responden. Hasil analisis tersebut akan digunakna untuk menarik kesimpulan.
6. Tahap Pembuatan Laporan
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk laporan penelitian sehingga hasilnya dapat diketahui orang lain, serta prosedurnyapun diketahui orang lain pula sehingga dapat mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Hasil uji validitas
Sebelum melaksanakan uji validitas langkah awal yang penulis lakukan adalah menganalisa jawaban skala sikap dari responden, menjadi sebuah data yang berupa tabulasi angka yatu dengan cara menstransfer option A, B dan C menjadi angka 3, 2, 1 untuk angket positif dan data yang berupa option A, B dan C menjadi 1, 2, 3 untuk angket negatif.
Hasil tabulasi data selengkapnya penulis sajikan pada lampiran 5 dan 6, dan kemudian tabulasi tersebut dianalisis tingkat validitasnya dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
NXY - (X)(Y)
rxy =
{(NX2-(X)2}{NY2-(Y)2}
Keterangan:
RXY : Indeks korelasi antara variabel X dan Y.
X : Skor item
Y : Skor total
N : jumlah responden

Adapun hasil dari analisa validitas terhadap kedua angket adalah:
a. Angket Bimbingan Karir
Untuk Soal angket bimbingan karir No. 1 dari lampiran 7 diperoleh:

X1 = 90  Y1 = 3901
 X12 = 214  Y12 = 382179
 X1Y1 = 8876 N = 40
Kemudian harga – harga di atas dimasukkan ke dalam rumus korelasi Product Moment dibawah untuk menentukan harga rxy :

N X1Y1 - (X1)( Y1)
rxy =
{(N X12-( X1)2}{N Y12-( Y1)2}
(40) (8876) – (90) (3901)
=
{(40)( 214)-( 90)2}{(40)( 177669)-( 3901)2}
3950
=
5648.464
= 0.699
Diperoleh rxy = 0.699 bila dikonsultasikan dengan tabel dengan N = 40 harga r t;0,05 = 0.312 maka r11>r t;0,05 maka soal angket untuk nomor 1 dikatakan valid.
Untuk item – item angket yang lain, dikerjakan dengan cara yang sama dengan item nomor satu di atas dan hasilnya penulis sajikan pada tabel dibawah:


Tabel 1. Rangkuman Hasil Analisa Validitas Angket Bimbingan Karir

Nomor N X Y XY X2 Y2 rxy r 0.05 KETERANGAN
Soal
1 40 90 3901 8876 214 382179 0.699 0.312 VALID
2 40 97 3901 9717 247 382179 1.799 0.312 VALID
3 40 91 3901 8995 217 382179 0.914 0.312 VALID
4 40 92 3901 9112 224 382179 0.953 0.312 VALID
5 40 94 3901 9542 236 382179 2.315 0.312 VALID
6 40 100 3901 9986 262 382179 1.619 0.312 VALID
7 40 94 3901 9498 240 382179 1.817 0.312 VALID
8 40 100 3901 9980 262 382179 1.577 0.312 VALID
9 40 101 3901 9994 265 382179 1.095 0.312 VALID
10 40 97 3901 9704 251 382179 1.476 0.312 VALID
11 40 101 3901 9990 269 382179 0.899 0.312 VALID
12 40 98 3901 9786 252 382179 1.591 0.312 VALID
13 40 95 3901 9560 239 382179 1.938 0.312 VALID
14 40 86 3901 8672 198 382179 1.890 0.312 VALID
15 40 94 3901 9308 236 382179 0.869 0.312 VALID
16 40 97 3901 9689 251 382179 1.385 0.312 VALID
17 40 96 3901 9398 244 382179 0.232 0.312 TIDAK VALID
18 40 103 3901 10202 275 382179 1.205 0.312 VALID
19 40 95 3901 9560 237 382179 2.101 0.312 VALID
20 40 95 3901 9489 239 382179 1.472 0.312 VALID
Nomor N X Y XY X2 Y2 rxy r 0.05 KETERANGAN
Soal
21 40 106 3901 10408 290 382179 0.560 0.312 VALID
22 40 99 3901 9686 259 382179 0.199 0.312 TIDAK VALID
23 40 96 3901 9463 242 382179 0.709 0.312 VALID
24 40 97 3901 9502 247 382179 0.294 0.312 TIDAK VALID
25 40 98 3901 9689 254 382179 0.847 0.312 VALID
26 40 101 3901 9997 267 382179 1.020 0.312 VALID
27 40 97 3901 9563 249 382179 0.667 0.312 VALID
28 40 97 3901 9568 249 382179 0.699 0.312 VALID
29 40 96 3901 9493 244 382179 0.850 0.312 VALID
30 40 98 3901 9686 254 382179 0.828 0.312 VALID
31 40 97 3901 9558 249 382179 0.635 0.312 VALID
32 40 100 3901 9880 262 382179 0.884 0.312 VALID
33 40 101 3901 9904 267 382179 0.375 0.312 VALID
34 40 100 3901 9806 260 382179 0.406 0.312 VALID
35 40 119 3901 11890 737 382179 0.349 0.312 VALID
36 40 98 3901 9693 250 382179 1.035 0.312 VALID
37 40 99 3901 9702 257 382179 0.326 0.312 VALID
38 40 89 3901 8696 211 382179 0.109 0.312 TIDAK VALID
39 40 100 3901 9979 262 382179 1.570 0.312 VALID
40 40 97 3901 9513 249 382179 0.343 0.312 VALID

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh kesimpulan untuk angket bimbingan karir jika N = 40 maka r kritik = 0.312 diperoleh validitas angket bimbingan karir dengan cacah butir soal 40, soal yang tidak valid ada 4 butir yaitu nomor 17, 22, 24 dan 38.

b. Angket Pelaksanaan Ekstrakurikuler
Untuk Soal No. 1 angket pelaksanaan ekstrakurikuler dari Lampiran 9. diperoleh:
X1 = 91  Y1 = 3809
 X12 = 215  Y12 = 364023
 X1Y1 = 8699 N = 40
Kemudian harga – harga di atas dimasukkan ke dalam rumus korelasi Product Moment dibawah untuk menentukan harga rxy :

N X1Y1 - (X1)( Y1)
rxy =
{(N X12-( X1)2}{N Y12-( Y1)2}

(40) (8699) – (91) (3809)
=
{(40)( 215) - (91)2}{(40)( 364023)-( 3809)2}
1341
=
4089.993
= 0.328
Diperoleh rxy = 0.328 bila dikonsultasikan dengan tabel dengan N = 40 harga r t;0,05 = 0.312 maka r11>r t;0,05 maka soal angket untuk nomor 1 dikatakan valid. Untuk item – item angket yang lain, dikerjakan dengan cara yang sama dengan item nomor satu di atas dan hasilnya penulis sajikan pada tabel dibawah:
Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisa Validitas Angket Pelaksanaan Ekstrakurikuler

Nomor N X Y XY X2 Y2 rxy r 0.05 KETERANGAN
Soal
1 40 91 3809 8699 215 364023 0.328 0.312 VALID
2 40 92 3809 8792 222 364023 0.268 0.312 TIDAK VALID
3 40 91 3809 8754 219 364023 0.707 0.312 VALID
4 40 94 3809 8990 230 364023 0.356 0.312 VALID
5 40 95 3809 9104 239 364023 0.435 0.312 VALID
6 40 97 3809 9287 247 364023 0.404 0.312 VALID
7 40 96 3809 9189 248 364023 0.312 0.312 VALID
8 40 94 3809 8997 232 364023 0.380 0.312 VALID
9 40 92 3809 8802 224 364023 0.324 0.312 VALID
10 40 98 3809 9445 252 364023 0.904 0.312 VALID
11 40 97 3809 9280 247 364023 0.347 0.312 VALID
12 40 99 3809 9569 255 364023 1.239 0.312 VALID
13 40 97 3809 9296 245 364023 0.523 0.312 VALID
14 40 87 3809 8343 201 364023 0.470 0.312 VALID
15 40 94 3809 8997 236 364023 0.326 0.312 VALID
16 40 99 3809 9580 255 364023 1.336 0.312 VALID
17 40 93 3809 8970 231 364023 0.820 0.312 VALID
18 40 98 3809 9483 250 364023 1.325 0.312 VALID
19 40 89 3809 8676 211 364023 1.541 0.312 VALID
Nomor N X Y XY X2 Y2 rxy r 0.05 KETERANGAN
Soal
20 40 90 3809 8632 216 364023 0.464 0.312 VALID
21 40 97 3809 9258 253 364023 0.139 0.312 TIDAK VALID
22 40 97 3809 9304 249 364023 0.500 0.312 VALID
23 40 94 3809 8995 230 364023 0.401 0.312 VALID
24 40 96 3809 9196 242 364023 0.441 0.312 VALID
25 40 94 3809 8999 234 364023 0.365 0.312 VALID
26 40 97 3809 9312 247 364023 0.605 0.312 VALID
27 40 95 3809 9115 243 364023 0.455 0.312 VALID
28 40 97 3809 9323 249 364023 0.641 0.312 VALID
29 40 96 3809 9190 240 364023 0.431 0.312 VALID
30 40 96 3809 9204 242 364023 0.506 0.312 VALID
31 40 93 3809 8979 231 364023 0.884 0.312 VALID
32 40 96 3809 9197 244 364023 0.415 0.312 VALID
33 40 98 3809 9452 252 364023 0.960 0.312 VALID
34 40 99 3809 9489 255 364023 0.540 0.312 VALID
35 40 98 3809 9396 250 364023 0.561 0.312 VALID
36 40 98 3809 9389 250 364023 0.500 0.312 VALID
37 40 96 3809 9240 242 364023 0.798 0.312 VALID
38 40 95 3809 9190 237 364023 1.176 0.312 VALID
39 40 97 3809 9312 251 364023 0.523 0.312 VALID
40 40 97 3809 9325 245 364023 0.779 0.312 VALID

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh kesimpulan untuk angket pelaksanaan ekstrakurikuler jika N = 40 maka r kritik = 0.312 diperoleh validitas angket pelaksanaan ekstrakurikuler dengan cacah butir soal 40, soal yang tidak valid ada 2 butir yaitu nomor 2 dan 21.

2. Hasil Uji Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas dari angket bimbingan karir dan pelaksanaan
ekstrakurikuler, penulis menggunakan teknik belah dua, dengan cara mengelompokkan skor item hasil try out menjadi kelompok nomor gasal atau ganjil sebagai belahan pertama dan kelompok skor item nomor genap sebagai belahan kedua, kemudian jumlah skor item belah ganjil dikorelasikan dengan jumlah skor item belah genap akan diperoleh nilai r XY yang dapat dilihat pada lampiran 13 dan lampiran 16.
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 15 diperoleh harga reliabilitas angket perhatian orang tua adalah r 11 = 0.343, kemudian dikonsultasikan dengan rtabel
pada n = 40 harga r tabel = 0.312 untuk taraf signifikansi  = 0.05. Maka diperoleh bahwa r 11 > r t, 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa angket bimbingan karir reliabel
Perhitungan reliabilitas angket pelaksanaan ekstrakurikuler penulis sajikan pada lampiran 18 dari perhitungan tersebut diperoleh reliabilitas angket pelaksanaan ekstrakurikuler adalah r 11 = 0.567, kemudian harga tersebut dikonsultasikan dengan r tabel pada n = 34 harga r tabel = 0.312 untuk tarap signifikansi  = 0.05 Maka diperoleh r 11 > r t, 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa angket pelaksanaan ekstrakurikuler reliabel.

C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh yang positip antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler pada siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen tahun pelajaran 2004/2005
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pengumpulan data dengan instrumen penelitian berupa angket bimbingan karir dan pelaksanaan ekstrakurikuler yang dibagikan pada 40 siswa SMP Negeri 7 Kebumen tahun pelajaran 2004/2005 yang menjadi sampel penelitian. Data hasil penelitian penulis sajikan pada lampiran 10. Gambaran data hasil penelitian dari masing – masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Bimbingan Karir
Data tentang bimbingan karir diperoleh dengan menggunakan angket tertutup sejumlah 36 item yaitu soal angket ujicoba dengan menghilangkan soal yang tidak valid. Data hasil penelitiannya dapat digambarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3. Deskripsi Data Bimbingan Karir

Variabel Rata - Rata Median SD Maks Min Jangkauan
Bimbingan Karir 88.65 89 6.70 108 75 33
Data selengkapnya penulis sajikan pada lampiran 19. Data tersebut dapat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Variabel Bimbingan Karir

Nomor Nilai Frekuensi (f)
1. 75 – 82 7
2. 83 – 90 17
3. 91 – 98 14
4. 99 – 106 1
5. 107 - 113 1

b. Pelaksanaan Ekstrakurikuler
Data tentang pelaksanaan ekstrakurikuler diperoleh dengan menggunakan angket tertutup sejumlah 38 item yaitu soal angket ujicoba dengan menghilangkan soal yang tidak valid. Data hasil penelitian digambarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 5. Deskripsi Data Pelaksanaan Ekstrakurikuler

Variabel Rata - Rata Median SD Maks Min Jangkauan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler 91.28 91 6.58 110 79 31

Data selengkapnya penulis sajikan pada lampiran 19. Data tersebut dapat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Variabel Pelaksanaan Ekstrakurikuler

Nomor Nilai Frekuensi (f)
1. 75 – 82 4
2. 83 – 90 14
3. 91 – 98 19
4. 99 – 106 2
5. 107 - 113 1

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakaan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan, sehingga harus diuji kebenarannya. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positip antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler pada siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2003/2004. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji statistika dengan rumus teknik korelasi product moment sebagai berikut:

NXY - (X)(Y)
rxy =
{(NX2-(X)2}{NY2-(Y)2}


Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara x dan y
X = jumlah skor variabel X yaitu jumlah skor angket bimbingan
karir
Y = jumlah skor variabel Y yaitu jumlah skor pelaksanaan
ekstrakurikuler
X2 = Jumlah kuadrat dari skor variabel X
Y2 = jumlah kuadrat dari skor variabel Y
N = jumlah responden

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh rxy = 0.596 dan harga rxy tabel untuk N = 40 serta taraf signifikansi  = 0.05 adalah 0,312. Dengan demikian dapat disimpulkan rHitung > rTabel yang berarti Ho ditolak sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang positip antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler pada siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2004/2005 diterima. Perhitungan selengkapnya penulis sajikan pada lampiran 20.

D. Pembahasan
Hasil uji hipotesis di atas diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh yang positip antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler pada siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen tahun pelajaran 2004/2005. Koefisien korelasi antara variabel bimbingan karir dan pelaksanaan ekstrakurikuler mempunyai taraf signifikansi yang cukup tinggi, sehingga dapat diambil disimpulkan kenaikan skor variabel X dapat diikuti pula kenaikan skor variabel Y. Sebaliknya apabila terjadi penurunan skor variabel X akan dikuti penurunan skor variabel Y. Sehingga bila layanan bimbingan karir pada sekolah tersebut berjalan dengan optimal, maka siswa akan mengikuti dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dengan sungguh – sungguh sehingga pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik karena mendapat dukungan dari semua siswa. Hal ini disebabkan siswa akan membekali dirinya dengan ketrampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler sebagai bekal dalam melaksanakan karir yang diminatinya. Sebaliknya bila layanan bimbingan karir pada sekolah tersebut tidak berjalan dengan optimal, maka siswa akan mengikuti dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler tidak dengan sungguh – sungguh sehingga pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tidak berjalan dengan baik karena tidak mendapat dukungan dari semua siswa.

BAB V
PENUTUP

E. Kesimpulan
Hasil perhitungan rxy = 0.596 dan harga rxy tabel untuk N = 40 serta taraf signifikansi  = 0.05 adalah 0,312. Dengan demikian dapat disimpulkan rHitung > rTabel yang berarti Ho ditolak sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang positip antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler pada siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen tahun pelajaran 2004/2005 diterima.

Berdasarkan uraian di atas diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh yang positip antara bimbingan karier terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler pada siswa kelas II SMP Negeri 7 Kebumen tahun pelajaran 2004/2005. Koefisien korelasi antara variabel bimbingan karir dan pelaksanaan ekstrakurikuler mempunyai taraf signifikansi yang cukup tinggi, sehingga dapat diambil disimpulkan kenaikan skor variabel X dapat diikuti pula kenaikan skor variabel Y. Sebaliknya apabila terjadi penurunan skor variabel X akan dikuti penurunan skor variabel Y.

B. Saran - Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa pandangan yang sekiranya dapat diangkat sebagai saran sebagai berikut:

1. Orang Tua Siswa
Hendaknya orang tua memberikan motivasi kepada anaknya agar memanfaatkan waktu luang yang ada yaitu sepulang sekolah dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah pada kelompok kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minatnya serta dapat menunjang pilihan karir di masa mendatang.

2. Konselor Sekolah
Konselor hendaknya menjalankan fungsinya sebagai seorang pemberi layanan bimbingan secara optimal, khususnya dalam memberikan bimbingan karir karena setiap siswa membutuhkan suatu bentuk bimbingan untuk mempersiapkan masa depan terutama dalam menentukan dan membuat pilihan karir yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.

3. Siswa
Siswa hendaknya memanfaatkan secara optimal keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah khususnya untuk melacak dan menentukan pilihan karir yang sesuai serta berusaha memanfaatkan waktu luang yang ada dengan mengisi kegiatan ekstrakurikuler dengan baik, pada kelompok kegiatan yang menunjang pilihan karir yang diinginkan.


DAFTAR PUSTAKA

Aminudin Najib . 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : FIP - IKIP Jakarta.

Aryatmi Siswohardjono. 1990. Perspektif Bimbingan Konseling dan Penerapannya di Berbagai Institusi. Semarang: Satya Wacana.

_______________ . 1997. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler. Jakarta: Depdikbud

Mohammad Thayeb Manhiru. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta: Bumi Aksara.

Poerwodarminto. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rodjikin. 2000. Garis – Garis Besar Program Bimbingan dan Konseling. Semarang: Kabid Dikmenum.

Sudjana. 1989. Metode Penelitian. Bandung: Tarsito.

Suharsini Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.

__________________. 2000. Pedoman Skripsi IKIP PGRI Semarang. Semarang; IKIP PGRI Semarang.

Sutrisno Hadi. 1986. Statistika Jilid II. Yogyakarta. Tasbit Fak. Psikologi UGM.

Widiadmojo. 2000. Apa dan Siapa Bimbingan Konseling itu?. Makalah disajikan dalam Seminar Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Kelas III di SLTP Negeri 1 Pejagoan, Kebumen , 16 Juli.

Widada, Edisi No. 7 Th. V. 1991. Bimbingan Karir Alternatif, Satu Model Bimbingan Karier di IKIP Malang, Bina Bimbingan, Malang: FIP. IKIP Malang.

2 comments:

Anonim mengatakan...

saya sangat menyukai proposal penelitia ini, karena saya bisa ikut ngopi untuk reverensi

Muh_Rosyid mengatakan...

YA SILAHKAN SEMOGA KENAIKAN PANGKAT ANDA BISA SAMPAI DENGAN IV/e YA

Posting Komentar