Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Dosen : MUH. ROSYID, S.Pd. M.M.Pd.
Disusun oleh :
Nama : SRI HASTININGSIH
NIM : 060055431
Semester : VI (Enam)
E-mail : srihasti@yahoo.com
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )
PUTRA BANGSA
PROGRAM STUDY MANAJEMEN ( S 1 )
KEBUMEN
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Abad 21 menunjukkan suatu pergeseran radikal dari masyarakat industri ke masyarakat informasi atau pengetahuan, dimana kemajuan dalam teknologi komunikasi dan informasi (ICT) sedemikian pesat dan membentuk perkembenangan ekonomi dan sosial. Dalam dunia yang menglobal persaingan usaha dan ekonomi nasional bergantung pada tenaga kerja yang berkompetensi tinggi, yang mampu bereaksi secara fleksibel terhadap perubahan proses kerja, dan ICT telah menjadi suatu bagian ‘alami’ dari porses ini. Oleh karena itu, dalam situasi seperti ini, keunggulan comparative advantage tidak cukup, tetapi perlu ada competitive advantage bagi setiap tenaga kerja / angkatan kerja agar siap memasuki persaingan pasar tenaga kerja.
Pada tataran tenaga kerja tingkat menengah, peran pendidikan menengah kejuruan menjadi sentral dan strategis. Akibatnya, peningkatan kuantitas dan perbaikan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan prasyarat bagi tersedianya angkatan kerja yang diharapkan mampu memainkan peran sebagai aset pembangunan. Dengan demikian diharapkan tuntutan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara berkelanjutan dapat dipenuhi.
BAB II
PERMASALAHAN
Pendidikan menengah kejuruan pada dasarnya diselenggarakan untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah untuk mendukung pembangunan. Pemerintah Indonesia, melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dalam Rencana Strategis telah menetapkan target yakni terwujudnya 1000 SMK Bertaraf Internasional dan minimal 1 (satu) SMK Bertaraf Internasional tersebar di seluruh Kabupaten / Kota di 443 lokasi.
Perwujudan Visi Pendidikan Nasional menurut UU No. 20/2003, salah satu misi yang dilakukan adalah meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.
Sebagai industri yang menghasilkan SDM terampil, berpengalaman, memiliki sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu terus ditingkatkan eksistensinya dan daya saingnya. Perwujudan dari lembaga ini telah dilandasi oleh UU Sistem Pendidikan Nasional pada Bab XIV pasal 50 ayat 3 yang berbunyi “Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf international’.
Namun demikian SMK N 1 PURING belum cukup mampu untuk menjadikan sekolah bertaraf internasional akan tetapi SMK N 1 PURING selalu berusaha untuk dapat terus maju dari semua hal yang berkaitan dengan pendidikan baik dari segi pengajar, sarana dan prasarana, anak didik, kepegawaiannya dan kepala sekolah sendiri, sebagai sekolah yang baru saja berdiri SMK N 1 PURING untuk dapat mencapai Sekolah Bertaraf Internasional tentu belum bisa banyaknya syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi menjadikan hal yang sulit bagi SMK N 1 PURING untuk saat ini akan tetapi tidak tahu beberapa tahun kemudian.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan SMK Bertaraf International ini bertujuan untuk mempersiapkan SMK agar memiliki daya saing di tingkat nasional maupun international; serta lebih menjamin keterserapan tamatan pada lapangan kerja yang relevan baik di dalam negeri maupun luar negeri. Guna mencapai profile SMK Bertaraf International, sekolah perlu mendapatkan bimbingan dan pendampingan teknis baik dari segi pelaksanaan manajemen sekolah maupun dari segi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Pada tahun anggaran 2007 Direktorat Pembinaan SMK akan melanjutkan kerjasama dengan enam P4TK lingkup Kejuruan melalui program pendampingan SMK SBI dalam rangka percepatan dan peningkatan jumlah SMK Bertaraf Internasional yang pada tahun 2007, dilaksanakan program pendampingan sebagai kelanjutan program tahun 2006, yaitu dengan tujuan :
1. Tujuan Umum
Membantu sekolah (SMK) dalam pencapaian sekolah bertaraf internasional, melalui proses pendampingan, agar tercipta akselerasi pencapaian SBI sesuai profil yang diharapkan.
2. Tujuan Khusus
a. SMK SBI (Tahap Pengembangan):
Melaksanakan kegiatan pendampingan guna mewujudkan:
• Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
• Penggunaan Kurikulum Implementasi (KTSP)
• Penerapan pembelajaran berbasis kompetensi
• Penerapan pembelajaran dengan Bahasa Inggris untuk minimal 4 (empat) mata pelajaran produktif.
• Pengembangan program praktik kerja industri.
• Penyusunan modul dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
b. SMK SBI (Tahap Pemantapan):
Dengan demikian tujuan program pendampingan adalah mewujudkan SMK Bertaraf Internasional sesuai dengan profil akhir SMK Bertaraf Internasional.
BAB III
KESIMPULAN
Komitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di SMK selalu diupayakan dengan berbagai cara, salah satu cara adalah mecari peluang– peluang serta program – progam bantuan yang ditawarkan sesuai dengan potensi yang ada di SMK
Program – program yang dapat diraih disesuaikan potensi sekolah, baik program – program dari Direktorat Pembinaan SMK, Dinas DIKPORA Propinsi / Kabupaten maupun Stakeholder / masyarakat yang peduli terhadap pendidikan.\
Dengan Bantuan Sekolah Bertaraf Internasional diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMK sehingga dapat menghasilkan tamatan yang memiliki SDM berkualitas.
Dengan tamatan yang memiliki SDM berkualitas yang akhirnya dapat memenangkan persaingan pada persaingan tingkat Nasional maupun tingkat Internasional dalam era globalisasi saat ini, sehingga dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan kompetensi Program Keahliannya.
Search
Kamis, 24 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar