RINGKASAN MODUL - III
MENGANALISIS DAN MENGINTERPRETASIKAN DATA SERTA MENINDAKLANJUTI HASIL PTK
OLEH : POKJAR PONCOWARNO, KEBUMEN
NAMA :
• Hj. Kuswahyuningsih
• Gabrilia Prihatin
• Suroto
KEGIATAN BELAJAR 1
LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Langkah – langkah merencanakan PTK secara operasional yaitu dari mulai identifikasi masalah,perumusan masalah dan pengembangan alternatif tindakan .
A. Langkah – Langkah Untuk Menemukan Dan Merumuskan Masalah.
Beberapa contoh masalah yang mungkin anda hadapi sehari – hari antara lain sbb:
1. Dalam Interaksi Pembelajaran
a. Siswa kurang aktif dalam diskusi kelas
b. Bila diberikan pertanyaan, siswa mau mengangkat tangan untuk menjawab.
c. Jika ada siswa yang terpaksa menjawab, jawabanya sering menyimpang.
d. Sebagian besar jawaban siswa tidak benar.
e. Respon siswa terhadap pendapat siswa lainnya sangat kurang.
f. Pemahaman siswa terhadap pelajaran rendah.
2. Berkaitan dengan Prestasi Belajar
a. Nilai yang dicapai siswa dalam mata pelajaran anda kurang memuaskan ( di bawah rata-rata )
b. Nilai EHB rata-rata jurang dari 50.
c. Siswa pintar sering mendapat nilai rendah bila diberikan ujian obyektif.
d. Sebagian besar siswa selalu salah dalam mengucapkan Bahasa Inggris.
e. Siswa kurang mampu menerapkam rumus matematika.
f. Jika diberikan pertanyaan yang menuntutsiswa berpikir, pertanyaan sering tidak terjawab.
3. Disiplin Belajar
a. Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas atau PR.
b. Siswa tidak memperhatikan pelajaran.
c. Selama pelajaran berlangsung, banyak siswa yang mengantuk.
d. Siswa banyak yang saling mencontoh ketika diberikan tugas di kelas.
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Untuk membantu anda dalam menemukan masalah, bisa menggunakan kriteria pada modul 1 dan 2. Jika masalah sudah anda temukan gunakan kriteria berikut untuk menguji apakah masalah yang anda temukan layak untuk diatasi melalui PTK.
a. Jangan memilih masalah yang tidak anda sukai.
b. Ambil topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.
c. Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi anda dan siswa anda.
d. Usahakan bisa dikerjakan secara kolaboratif
e. Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana pengembangan sekolah.
Contoh Masalah : Hal. 3.6 contoh 3.1
* Anda merasa bingung karena nilai ulangan siswa anda pada pelajaran IPS
selalu rendah, rata-rata kurang dari 40. Ini hampir terjadi setiap kali
ulangan. Apabila anda mengajuka pertanyaan siswa tampak ragu-ragu dan
bingung, dan menjawab tidak sesuai dengan keinginan anda.
II. MENGANALISA MASALAH
Untuk melakukan analisis ada beberapa cara bisa anda lakukan, misal :
1. Kita harus mengintropeksi diri dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri antara lain :
a. Apakah saya menggunakan istilah yang sulit dimengerti siswa ?
b. Apakah dalam menjelaskan materi, saya menggunakan bahasa yang kurang jelas ?
c. Apakah dalam me4njelaskan, saya menggunakan contoh yang cukup ?
d. Apakah saat menjelaskan, saya menggunakan alat bantu ?
e. Apakah saya memberitahukan waktu ulangan kepada siswa ?
f. Apakah saya mendapat kesempatan untuk bertanya ?
g. Apakah ada siswa yang meminta penjelasan ulang ?
h. Apalah saya memberikan latihan penerapan konsep setelah penjelasan selesai ?
i. Apakah saya selalu memberikan pekerjaan /latihan siswa dan memberikan balikan / masukan untuk perbaikan ?
2. Anda juga dapat bertanya kepada siswa anda, apa yang terjadi sehingga nilai ulangan mereka selalu rendah . Beberapa contoh pertanyaan yang anda ajukan adalah sbb:
a. Mengapa nilai ulanganmu kurang bagus ?
b. Apakah kamu mengerti apa yang dijelaskan oleh guru ?
c. Apakah yang sikar ditangkap dari penjelasan guru ?
d. Apakah cara guru menjelaskan kurang menarik ?
e. Apakah kamu memiliki buku sumber ?
f. Apakah kamu mencatat penjelasan guru ?
g. Mengapa kamu tidak bertanya, ketika diberi kesempatan bertanya ?
h. Apakah soalnya sulit ?
i. Apakah materi yang diujikan pernah dijelaskan guru ?
j. Apakah kamu merasa tidak nyaman ketika guru menjelaskan ?
3. Anda dapat menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa . Beberapa pertanyaan yang dapat anda ajukan dalam menelaah dokumen ini antara lain sbb :
a. Apakah PR yang saya berikan kepada siswa dipersiapkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan siswa ?
b. Apakah PR yang saya berikan merupakan tindak lanjut dari konsep yang sedang dikaji, atau bermanfaat untuk memantapkan pemahaman siswa ?
c. Apakah saya selalu memeriksa ulangan atau PR yang saya berikan ?
d. Apakah saya memberikan balikan atau saran-saran kepada siswa tentang PR tersebut ?
e. Apakah ulangan atau PR selalu saya kembalikan ?
f. Apakah tugas atau soal yang saya berikan sesuai dengan kemampuan siswa ?
Sekarang mari kita analisis masalah di atas satu persatu agar kita mempunyai gambaran yang jelas.
Contoh : 3.5 Hal . 3.9
Kita mulai dengan contoh 3.5 untuk kita analisis.
Misalnya terdapat sejumlah penyebab rendahnya nilai IPS para siswa :
1. Penjelasan guru terlalu cepat.
2. Kurang diberikan contoh kongkrit yang mudah dipahami siswa .
3. Guru terlalu banyak ceramah asyik sendiri.
4. Guru tidak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa .
5. Jika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru, guru tidak memberikan tuntunan tetapi melanjutkan pelajaran .
6. Guru tidak pernah memberikan tugas yang ada pada buku sumber.
7. Siswa tidak mempunyai buku sumber.
8. Siswa tidak pernah mencatat selama mendengarkan penjelasan guru.
Contoh : 3.6
Hasil refleksi guru dan dialognya dengan siswa menunjukan bahwa siswa sering mengantuk dalam pelajaran IPA karena :
1. Guru tidak menggunakan alat peraga sehingga pelajaran menjadi tidak menarik .
2. Selama penjelasan guru tidak pernah bertanya .
3. Pernjelasan guru terlampau abstrak dan cepat.
4. Bahasa yang digunakan guru terlampau sukar.
5. Siswa sukar menangkap penjelasan guru.
Berdasarkan penyebab tersebut maka masalah menjadi fokus perbaikan adalah :
- Bagaimana cara mengaktifkan siswa menggunakan alat peraga.
- Memberikan balikan pada pekerjaan siswa, agar mampu meningkatkan perhatian dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Dan masih banyak contoh – contoh yang lain.
III. MERUMUSKAN MASALAH
• Merupakan masalah yang akan dicari jawabannya.
• Rumusan masalah harus memandu guru melakukan perbaikan.
• Dibuat dalam bentuk kalimat tanya.
• Mengandung aspek yang akan diperbaiki, dan upaya memperbaiki.
Contoh masalah : Hal. 3.13
Hasil analisis :
1. Guru hanya berceramah tanpa alat peraga.
2. Guru tidak memeriksa pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan .
3. Guru hampir tidak pernah memberikan balikan.
Penyebab terjadinya masalah :
a. Guru tidak menggunakan alat peraga.
b. Cara guru mengajar kurang menarik.
c. Guru tidak memeriksa pemahaman siswa.
d. Pekerjaan siswa tidak pernah diberi balikan oleh guru.
Masalah yang menjadi fokus perbaikan adalah :
“ Bagaiman cara mengaktifkan siswa, menggunakan alat peraga, dan memberikan balikan pada pekerjaan siswa, agar mampu meningkatkan perhatian dan hasil belajar siswa kelas III dalam pelajaran IPA ?”
B. Mengembangkan Alternatif Tindakan.
Setelah merumuskan masalah seperti yang anda kaji dalam contoh 1, 2, 3, dan 4 kini tinggal memikirkan bagaimana cara mengatasi . Seperti anda pelajari di Modul 2 jawaban sementara tersebut disebut Hipotesis dalam hal ini hipotesia tindakan . Dalam hal ini dapat dikembangkan berbagai alternatif tindakan dengan melakukan hal-hal berikut :
1. Mengkaji berbagain teori dan hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang kita hadapi.
2. Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang relevan.
3. Mengingat kembali pengalaman kita dalam menangani masalah serupa .
Mari kita kembangkan alternatif tindakan untuk tiap masalah yang telah kita rumuskan.
Masalah 1 ; Hal. 3.15
Hipotesis/alternatif tindakan 1 : Hal. 3.16
Hipotesis tindakan 2.
Anda dapat memilih salah satu alternatif atau bahkan menggabungkannya dengan merumuskan alternatif baru .Setelah menetapkan alternatif tindakan ,tindakan tersebut perlu kita kaji ulang dengan mencermati apakah alternatif tersebut sesuai dengan :
a. Teori pembelajaran dan teori pendidikan
b. Hasil penelitiaan yang relevan
c. Hasil diskusi dengan sejawat, para pakar dan peneliti lain .
d. Pendapat dan saran pakar pendidikan
e. Pengalaman guru sendiri dalam melakukan pembelajaran .
Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan bukan sekedar asal jadi . Tapi telah melalui berbagai pertimbangan kajian, trukur dan dapat dilaksanakan. Terukur mengandung pengertian bahwa adanya peningkatan dalam tindakan dan hasil dapat dilihat dan dibuktikan .Dapat di laksanakan artinya tindakan yang ditentukan harus dapat dilaksanakan oleh guru.
Dikemukakan oleh Soedarsono ( Tiem Pelatih Proyek PGSM, 1999 )
Kriteria yang dapat dijadikan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Apakah tindakan yang diambil dapat dan mungkin dilaksanakan oleh guru ?
2. Apakah kemampuan siswa baik dari segi psikhologis, sosial, budaya, dan etika mendukung ?
3. Apakah sarana dan fasilitas yang tersedia cukup mendukung ?
4. Apakah iklim belajar di kelas cukup mendukung dilaksanakannya tindakan yang dipilih ?
5. Apakah tidak bertentangan dengan kebijakan sekolah ?
Untuk contoh alternatif tindakan lain pada hal. 3.18 .
Yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan contoh-contoh .
2. Guru menjelaskan istilah asing secara induktif.
3. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa.
4. Guru tidak menggunakan istilah yang sulit dipahami siswa .
5. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk mendiskusikan masalah yang sedang dibahas.
Kegiatan Belajar 2
RENCANA DAN PROGRAM PROPOSAL PTK
Tujuan KB 2 adalah sbb :
1. Mampu menyusun rencana perbaikan pembelajaran secara lengkap.
2. Menentukan cara mengumpulkan data.
3. Menyusun proposal PTK.
A. Rencana Perbaikan.
Kiat membuat rencana perbaikan antara lain sebagai brikut :
• Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan.
• Dituangkan dalam bentuk format dengan membuat perencanaan secara sistematis, berupa Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP )
Contoh format rencana perbaikan pembelajaran ( RPP ) hal. 3.29.
Agar mampu mengembangkan RPP dengan akurat, kita perlu menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membuat skenario pembelajaran tentang perbaikan yang diinginkan.
2. Mempersiapkan fasilitas dan prasarana yang diperlukan.
3. Menyusun RPP yang lengkap dan akurat.
4. Melakukan simulasi perbaikan yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki skenario pembelajaran.
Pembahasan:
I. Membuat Skenario Pembelajaran tentang Perbaikan.
Lihat contoh pada modul 3 Kb. 2 Hal. 3.32 dan 3.33.
II. Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran.
Sesuai dengan tuntutan skenario pembelajaran, contoh : alat peraga, LCD, TV, ruangan untuk diskusi kelompok, meja kursi tertentu dll.
III. Menyusun RPP yang lengkap.
B. Menentukan dan Mempersiapkan Prosedur dan Instrumen Pengumpul Data.
• Guru
• Teman sejawat ( pengamat )
• Kolaborasi
• Alat perekam ( tape recorder, video-camera )
Cara mengumpulkan data dan instrumen pengumpul data harus sesuai tujuan perbaikan yang di rancang.
Contoh instrumen : Lembar observasi dan pedoman wawancara lembar observasi.
Hal. 3.39
C. Proposal PTK
1. Hakikat Proposal PTK
Dalam konteks pendidikan, proposal atau usulan merupakan suatu dokoumen yang berisi tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang direncanakan oleh para pengusul. Dokumen tersebut memaparkan secara jelas apa yang akan dikerjakan.
Dalam kegiatan tersebut yang terlibat adalah :
a. Siapa
b. Apa tujuan kegiatan
c. Bagaiman kegiatan itu dilaksanakan
d. Kapan kegiatan itu dilaksanakan
e. Berapa biaya yang diperlukan dalam kegiatan
2. Format Proposal PTK
Mencakup komponen yang bersifat administratif.
Misal: surat keterangan, riwayat hidup peneliti, jumlah peneliti.
Komponen substansi proposal penelitian terdiri dari:
a. Pendahuluan
b. Masalah, tujuan dan manfaat penelitian
c. Kerangka teoritis
d. Metodologi penelitian.
Contoh format Proposal PTK oleh Ditjen Dikti tahun 2004 anggaran 2005.
SISTEMATIKA USULAN PTK
• Judul penelitian
• Bidang kajian
• Pendahuluan
• Perumusan dan pemecahan masalah
• Tujuan penelitian
• Manfaat hasil penelitian
• Kajian pustaka
• Rencana dan prosedur penelitian
• Jadwal penelitian
• Biaya penelitian
• Personalia penelitian
• Daftar pustaka
• Lampiran-lampiran :
1. Instrumen penelitian
2. Curriculum Vitae semua peneliti
3. Surat keterangan Ketua Lemlit
4. Surat Keterangan Dekan.
Search
Kamis, 24 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar