Oleh : Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.Pd.
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
Kepemimpinan
Mempengaruhi karyawan untuk secara sukarela mengejar tujuan organisasi :
Kepemimpinan berarti visi, pemberian semangat, antusiasme, kasih kepercayaan, kegairahan, nafsu, obsesi, konsistensi, penggunaan simbol, perhatian, penciptaan para pahlawan pada semua tingkatan, bimbingan, berjalan keliling secara efektif.
Kepemimpinan bergantung pada sejuta hal kecil yang dilakukan dengan obsesi, konsistensi dan kepedulian tetapi sejuta hal kecil tersebut tak berarti apa-apa jika tidak ada kepercayaan, visi dan keyakinan dasar
Teori kepemimpinan Karakteristik dan Perilaku :
Ciri-ciri Pemimpin : karakteristik pribadi yang membedakan pemimpin dari pengikut.
Prototipe Kepemimpinan : Cerminan mental dari karakteristik dan perilaku yang dimiliki oleh pemimpin.
Pertimbangan : menciptakan saling menghormati dan saling percaya dengan pengikut.
Struktur yang mengawali : mengorganisasi dan mendifinisikan apa yang sebaiknya dilakukan oleh anggota kelompok.
Metrik kepemimpinan : mencerminkan empat gaya kepemimpinan yang ditemukan dengan menyilangkan kepedulian terhadap produksi dengan kepedulian terhadap orang.
Kerangka Kerja Konseptual untuk Memahami Kepemimpinan
Karakteristik/ciri pemimpin :
Kebutuhan akan prestasi
Kebutuhan akan kekuasaan
Kemampuan kognitif
Ketrampilan interpersonal
Kepercayaan diri
Etika
Perilaku/peran manajerial :
Kebutuhan akan prestasi
Kebutuhan akan kekuasaan
Kemampuan kognitif
Ketrampilan interpersonal
Kepercayaan diri
Etika
Variabel-variabel situasional :
Tingkat Individu
Kekuasaan posisi pemimpin
Motivasi pengikut
Kejelasan peran pengikut
Kemampuan pengikut
Tingfkat Organisasi
Kecukupan sumber daya
Tugas/teknologi
Struktur organisasi
Lingkungan eksternal
Hasil akhir yang diinginkan :
Kinerja unit
Profitabilitas
Pencapaian tujuan
Kepuasan kerja
Organisasi yang belajar
Perbedaan Pemimpin dengan Manajer
Pemimpin :
Melakukan inovasi,
Mengembangkan,
Memberikan inspirasi,
Memiliki pandangan jangka panjang,
Menanyakan apa dan mengapa,
Memunculkan,
Menantang status quo,
Melakukan sesuatu yang benar.
Manajer :
Mengurus,
Mempertahankan,
Mengendalikan,
Memiliki pandangan jangka pendek,
Menanyakan bagaimana dan kapan,
Mengawali,
Menerima status quo,
Melakukan sesuatu dengan benar.
Ciri-ciri Pemimpin
Karakteristik pribadi yang membedakan pemimpin dengan pengikut:
Kecerdasan,
Dominasi,
Kepercayaan diri,
Tingkat energi dan aktivitas,
Pengetahuan yang relevan dengan tugas.
Teori Situasional :
Teori Situasional mengusulkan bahwa gaya pemimpin sebaiknya menyesuaikan dengan situasi yang ada.
Pengendalian situasional : jumlah pengendalian dan pengaruh yang dimiliki oleh pemimpin dalam lingkungan kerjanya.
Hubungan pemimpin-anggota : tingkat sampai di mana pemimpin memiliki dukungan, kesetiaan, dan kepercayaan dari kelompok kerja.
Struktur tugas : jumlah struktur yang terkandung dalam tugas-tugas kerja.
Kekuasaan posisi : tingkat di mana pemimpin memiliki kekuasaan formal.
Dimensi Pengendalian
Hubungan pemimpin-anggota :
Tingkat sampai di mana pemimpin memiliki dukungan, kesetiaan, dan kepercayaan dari kelompok kerja,
Struktur tugas :
Jumlah struktur yang terkandung dalam tugas-tugas kerja,
Kekuasaan posisi :
Tingkat di mana pemimpin memiliki kekuasaan formal.
Gaya Kepemimpinan :
Kepemimpinan yang direktif (mengarahkan): memberi panduan para karyawan apa yang harus dilakukan.
Kepemimpinan yang mendukung: kepedulian kesejahteraan dan menyetarakan diri dengan karyawan.
Kepemimpinan partisipatif: mengambil keputusan bersama dengan karyawan.
Kepemimpinan yang berorientasi pada pencapaian: mendorong karyawan untuk berprestasi pada tingkat tertinggi.
Teori Kepemimpinan Jalur Tujuan
Karakteristik Karyawan :
Ruang pengendalian
Kemampuan tugas
Kebutuhan akan pencapaian
Pengalaman
Kebutuhan akan kejelasan
Gaya Kepemimpinan :
Mengarahkan
Mendukung
Partisipatif
Berorientasi pada pencapaian
Faktor-faktor Lingkungan :
Tugas karyawan
Sistem wewenang
Kelompok kerja
Sikap dan Perilaku Karyawan :
Kepuasan kerja
Penerimaan atas pemimpin
Motivasi
Implikasi Manajerial :
Pemimpin terbaik tidak hanya karismatik, tetapi juga bersifat transaksional.
Kepemimpinan yang karismatik, tak dapat diterapkan di semua situasi organisasi.
Para karyawan dari tingkatan manapun dalam suatu organisasi dapat dilatih agar lebih transaksional dan karismatik.
Pemimpin yang karismatik dapat bersikap etis ataupun tidak etis dan menghasilkan pengikut yang patuh dan menurut.
Kepemimpinan karismatik akan efisien jika :
Situasi tersebut menawarkan kesempatan bagi keterlibatan “moral”.
Tujuan kinerja tidak dapat ditetapkan dan diukur dengan mudah.
Penghargaan ekstrinsik tak dapat secara jelas dikaitkan dengan kinerja individual.
Hanya ada sedikit isyarat maupun rintangan situasional untuk memandu perilaku.
Usaha, perilaku, pengorbanan, dan kinerja yang luar biasa diperlukan baik dari pemimpin maupun pengikut.
Kepemimpinan karismatik dapat bertahan jika :
Menciptakan dan melaksanakan suatu kode etik yang dinyatakan dengan jelas.
Merekrut, menyeleksi, dan mempromosikan orang-orang dengan moral dan standar yang tinggi.
Mengembangkan harapan kinerja di seputar perlakuan terhadap karyawan.
Melatih karyawan untuk menghargai keberagaman.
Mengidentifikasikan, memberikan penghargaan dan memuji para karyawan secara publik yang memberikan teladan moral yang tinggi.
Cara memperbaiki kualitas pertukaran pemimpin-anggota: :
Karyawan baru seharusnya menawarkan kesetiaan, dukungan dan kerja sama mereka kepada menejer mereka,
Jika Anda adalah seorang anggota kelompok luar, terimalah situasi tersebut, cobalah untuk menjadi seorang anggota kelompok dalam dengan bersikap kooperatif dan setia, atau keluar dari pekerjaan tersebut,
Para manajer seharusnya secara sadar mencoba untuk memperluas kelompok dalam mereka,
Para manajer perlu memberikan kepada para karyawan kesempatan yang cukup untuk menunjukkan diri mereka sendiri.
Search
Sabtu, 14 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
thanks untuk artikelnya, kepemimpinan partisipatifnya sedikit ya pembahasannya..
Posting Komentar