"LEADER RETAIL MARKET DI PASAR KARANGANYAR"
(sebuah konsep pribadi)
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Dosen : Muh. Rosyid, S.Pd., M.M.Pd.
Disusun Oleh :
NAMA : ARI INDRAWATI
Email :
NIM : 06055451
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN (S1)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
PUTRA BANGSA
KEBUMEN
2008
MISI :
1. Pelayanan prima kepada pelanggan dengan motto "MELAYANI DENGAN HATI"
2. Harga Jual yang relatif kompetitif
3. Sebuah team work yang meminimalkan "human error" dengan system cek crossing langsung min 2 orang pada denominasi dan pendistribusian penyerahan barang yang telah dibeli konsumen.
4. Alternatif beberapa lokasi ritel yang terjangkau
a. Toko sehati : muka pasar
dengan sasaran pelanggan dalam pasar sebelah utara dan konsumen dari arah timur (kr ayar ke arah kebumen, kejawang dll) dan utara (karanggayam)
b. Toko Martani I: depan "koplak dokar"
dengan sasaran pelanggan dalam pasar sisi tengah ke sisi barat serta pelanggan dari arah barat (kemit-gombong)
c. Toko Martani II : sekitar pasar pagi kr anyar
sasaran pelanggan dari bakul pasar pagi, bakul pasar sebelah selatan dan bakul/konsumen langsung dari arah selatan (adimulyo-petanahan)
d. Mitra sehati : ritel dengan wajah "swalayan" berlokasi di muka pasar sebelah selatan dengan sasaran konsumen langsung / rumah tangga.
KOmentar penulis :
Saya klaim hampir 70% tercapai menjadi leader market. Dengan pertimbangan kesulitan :
a. Banyaknya sales dari supplier / pabrik yang turun langsung ke pasar dengan harga yang tidak terlalu jauh berbeda dengan HPP kami.
b. Banyaknya pedagang keliling yang menjemput bola masuk ke pedesaan, bahkan dengan harga yang jatuh (biasanya pedagang baru)
c. Banyaknya usaha sejenis yang ada di pasar karanganyar.
"Sebuah impian akan kenyamanan kerja"
Alkisah di tempat saya bekerja di sebuah toko retail Pasar Karanganyar-Kebumen, setiap kali yang saya rasakan tiap membuka gerbang toko adalah rasa 'sumpek" karena padatnya barang yang ada ready stok di toko yang berbenturan dengan lokasi dan tempat yang terbatas. Alhasil kami harus pintar-pintar mengatur penataan barang agar tetap "fresh", "cantik", tapi efisien tidak menyulitkan kami dalam penyiapan barang pesanan sebelum di serahkan kepada pembeli.
Potensi pasar yang besar sendiri mengharuskan kami menyediakan segala kemungkinan keinginan pembeli sesuai dengan stok toko kami tentunya, terkadang menyulitkan untuk pembuatan ratio permintaan PO (purchase order) ke gudang setiap harinya yang lagi-lagi dikarenakan dengan terbatasnya tempat penyimpanan barang sementara di toko. Memperlebar toko mungkin salah satu alternative yang mungkin bisa di ambil. Namun sepertinya sang boss tidak menginginkan hal itu karena akan memperluas permasalahan yang telah ada. Semisal pengawasan karyawan dan telalu banyaknya asset di toko pun tidak jadi lebih baik. Karena resiko yang adapun akan menjadi lebih besar.
TIKUS adalah binatang yang sangat akrab dengan saya. Hampir setiap hari tak peduli pagi, siang bolong bahkan sore menjelang tutup toko kami. Tak henti tatapan-tatapan santai mereka yang "cuek" aja lalu lalang di atas bahkan sesekali seperti menggoda kami dengan memperhatikan kami bekerja. Cukup menjengkelkan sebenarnya karena sangat membuat kondisi tidak nyaman, banyaknya barang yang menjadi retur karena bad stock karena sering dan banyaknya yang "dicicipi" oleh mereka. Belum lagi selalu ada supplier yang menolak BS karena dimakan tikus. Artinya tiap kali retur siap-siap beradu argument dengan mereka kalo ingin memperjuangkan BS kita di terima oleh supplier dengan harapan kita tidak terlalu merugi.
Alhasil ruangan khusus BOS yang ber AC dan benar-benar di modifikasi seperti akuarium dari kayu dan kaca harus direlakan menjadi gudang sementara sore untuk barang-barang yang bernilai jual tinggi dan rawan tikus seperti rokok, susu, dan the. Jadi setelah tutup toko barang mulai dimasukan, pagi setelah buka di keluarkan dan di tata kembali di etalase.
Belum lagi system manajemen di tempat kami bekerja cukup disiplin dengan penetapan satu hari pekerjaan sehari jadi. Tidak boleh ada yang tertinggal baik secara manual maupun computer. Baik dari sisi distribusi barang (berkaitan dengan keklopan antara stok dengan data computer yang di setting update setia harinya) kemudian masih di cek crossing dengan data manual yang di awasi oleh petugas gudang yang ditunjuk. Bisa terbayang kan….pastilah banyak barang di toko yang dipercayakan kepada kami yang tidak sesuai dengan data. Kalo ngga klop????? Wah jadi pertanyaan yang besar dari BOSS dan jawaban besar yang selalu menuntut kami pusing dan deg-degan untuk menjawab.
Bukanlah ini tidak saja merugikan perusahaan karena tidak efisien dan amannya asset mereka tapi juga psycis dan efisensi kerja kami yang sangat terganggu.
Berikut saya ada impian yang ingin saya tawarkan kepada pemilik untuk mengatasi permasalahan yang ada :
Konsep I
Menjebol sebagian atap toko membuat dak yang kuat dan di modifikasi menjadi ruangan yang memiliki tangga berisi 2 buah ruangan khusus.
Satu buah ruangan khusus bebas dari tikus dengan system ram yang kuat, pintu ram yang fleksibel dengan beberapa sisi dapat terbuka dengan penerapan pemegang kunci yang di tunjuk.
Misal : untuk penyimpanan susu cair dalam kemasan dan rokok
Satu buah ruangan lagi yang terbuka dengan cukup udara untuk menyimpan barang-barang ringan yang agak rawan dengan tikus tapi bernilai jual tidak terlalu mahal. Dan tidak terlalu berat atau sulit untuk di pindah tempatkan.
Misal : untuk roti dan kerupuk bal-balan.
Konsep II
Menyiapkan sebuah mobil tertutup yang relative besar dan khusus digunakan sebagai alat pengangkut DO an dari gudang ke toko kami saja. Dan mobil tersebut parkir setiap hari di halaman toko. Jadi sebagai gudang tambahan sementara toko.
Namun cara ini pun memiliki konsekwensi besar mengingat aturan main "one day job one day clear job" ….. "kami mau pulang jam berapa???"
Konsep III
Sebenarnya konsep awal saya yakni membuat ruangan khusus bebas tikus pada waktu yang lampau langsung di respon positif BOSS langsung memanggil tukang kayu dan desain diserahkan dengan kemauan saya.
Setelah jadi ternyata ram yang dipakai dan desain pintu yang kurang fleksibel memubuat lokasi gudang semakin sempit karena tetap tidak bebas tikus, memakan tempat yang cukup luas, dan sulitnya menjangkau barang yang ada di dalamnya. "proyek gagal " ini sampai hari ini masih ada dan pemanfaatannya menjadi sangat minim.
Harapan saya ruangan ini harus segera di realokasikan ulang dengan desain dan bahan yang lebih baik dan langsung diserahkan kepada ahlinya saja.
Demikian beberapa impian yang ada di benak saya. Mudah-mudahan respon positif berupa masukan yang membangun imajinasi saya untuk beradu pendapat dengan majikan saya sehingga konsep yang saya tawarkan kelak menjadi lebih matang.
Atas koreksi dan perhatian nya di ucapkan terima-kasih.
Search
Sabtu, 07 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar