Tugas mata kuliah Manajemen Perubahan dan Inovasi
Dosen : Muh Rosyid,S.Pd,MM.Pd.
Oleh :
Sri Sudarmini
NIM : 070055560
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA BANGSA
KEBUMEN
2008
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam rangka mempertinggi taraf kesehatan dan kecerdasan rakyat, maka ditingkatkan pelayanan kesehatan dan perbaikan mutu gizi. Peningkatan pelayanan kesehatan dan perbaikan mutu gizi diutamakan kepada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah baik di desa maupun di kota , perbaikan kesehatan rakyat dilakukan secara preventif dan kuratif dengan mendekatkan pelayanan kesehatan pada rakyat .
Oleh sebab iti sejalan dengan perkembangan pembangunan di selenggarakan usaha-usaha penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih luas dan merata bagi seluruh rakyat.salah satu pelayanan kesehatan di dalam mata rantai sistem rujukan ialah rumah sakit. Usaha pelayanan kesehatan rumah sakit bertujuan agar tercapai kesembuhan penderita di dalam waktu sesingkat mungkin , untuk itu perlu dilakukan kegiatana pengembangan pelayanan pengembanagn pelayanan gizi rumah sakit yang juga merupakan bagian integral dari kegiatan perbaikan gizi masyarakat.
Makanan yang memenuhi kebutuhan gizi dan termakan habis akan mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat. Kegiatan tersebut tentunya harus didukung oleh tenaga-tenaga yang terampil dan memenuhi syarat baik kualitas maupun kuantitasnya. Instalasi gizi merupakan suatu unit yang melaksanakan pelayanan kepada pasien, dan mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan kegiatan pengadaan penyediaan makanan, kegiatan pelayanan gizi di rung rawat inap , kegiatan penyuluhan /konsultasi dan rujukan gizi serta kegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan.
Kondisi dan situasi Instalasi gizi didukung oleh tenaga- tenaga yang kurang SDMnya disamping jumlah tenaga yang kurang proporsional . Masalah lain lagi sebenarnya jumlah sarana dan prasarana yang memang belum mencukupi dibandingkan dengan jumlah pasien diruang rawat inap. Dengan jumlah tenaga yang terbatas unit tersebut harus melaksanakan ke 4 fungsi kegiatan pokok dan Dampak yang terjadi keempat kegiatan tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal. Dengan keterbatasan tenaga dan sarana serta prasarana maka pelayanan kepada pasien kurang dapat berjalan dengan maksimal dan memuaskan.
2. Permasalahan
Bagaimanakah strategi yang diambil oleh pihak managemen dalam rangka meningkatkan pelayanan gizi di rumah sakit umum kebumen ?
BAB II
PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan mekanisme kerja pelayanan gizi maka kegiatan pelayanan gizi rumah sakit ( PGRS )Sesuai dengan SK Menkes No 134 tahun 1978 dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok kegiatan . Pengelompokkan kegiatan tersebut berbeda untuk setiap kelas rumah sakit tergantung besarnya Instalasi Gizi serta luas pelayanan kesehatan yang diberikan serta beban yang ditetapkan.
Masalah ketenagaan merupakan masalah yang penting baik kuantitas maupun kualitasnya yang sangat kurang . Kondisi PNS yang terus menerus mengalami habis purna tugas sedang pada bagian perencanaan ketenagaan yang belum mempersiapkan ketenagaan yang baru sehingga berakibat pada kepincangan atau beban kerja yang bertambah bagi instansinya . Pada umumnya langkah yang diambil oleh suatu institusi atau rumah sakit dalam masalah ketenagaan adalah mengangkat atau menggunakan tenaga ahli honorer atau tenaga tidak tetap atau PTT. Berdasarkan pada pengalaman di berbagai institusi diambil patokan bahwa setiap 75 tempat tidur diperlukan tenaga ahli gizi 1 orang dan 2 tenaga menengah gizi, Untuk 5-6 orang diperlukan tenaga 1 orang pengolah makanan, 60 sampai dengan 70 tempat tidur diperlukan 1 tenaga prakarya pembersih serta untuk 6 tempat tidur diperlukan 1 orang tenaga penyaji makanan.
Bila dibandingkan jumlah ketenagaan dengan standar yang ada maka secara jelas instalasi gizi tidak memenuhi standar pelayanan gizi rumah sakit. Dengan melihat kondisi ketenagaan yang ada maka terjadinya permasalahan-permasalahan yang antara lain adalah :
1. Beban kerja yang berat pada masing-masing petugas /karyawan Instalasi Gizi.
2. Terjadinya angka kesakitan yang cukup tinggi .
Angka kesakitan yang menimpa petugas unit kami antara lain terjadinya kecelakaan kerja , beberapa orang secara bersamaan mengalami kesakitan dan harus dirawat.
Lingkungan yang demikian sebenarnya sangat mengganggu kami yang akhirnya akan berpengaruh pada kinerja petugas terhadap pelayanan kepada konsumen yaitu pasien ruang rawat inap. Hal-hal yang sering terjadi antara lain adalah :
1. pelayanan yang kurang maksimal
2. jenis menu yang kurang bervariasi
3. bentuk, rasa , penampilan yang kurang menarik
4. Komplain-komplain yang sering muncul dan ditujukan untuk unit kami.
Langkah-langkah yang akan diambil oleh pihak manajemen adalah sebagai berikut :
1. Meminta tambahan tenaga kerja /petugas dan realisasinya adalah dengan ditambahnya tenaga kerja pada unit gizi dimana pihak rumah sakit bekerja sama dengan pihak ke tiga melaksankan perjanjian kontrak kerja .
2. Karena Rumah sakit kebumen milik pemerintah daerah kabupaten Kebumen maka kami mengajukan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung kinerja petugas yang antara lain kompor gas dengan kekuatan yang cukup tinggi , Rice cooker yang berkapasitas besar sehingga waktu kerja dapat diefisienkan karena dukungan sarana dan prasarana yang memadai.
3. Meningkatkan SDM yang ada dengan melaksanakan pelatihan fungsional yang antara lain adalah seminar-seminar, workshop fungsional dan lain-lain.
4. Melaksanakan latihan-latihan bagi tenaga umum untuk melaksanakan ketrampilan mengolah makanan dan memberikan pengetahuan tentang cara mengolah makanan untuk pasien diet.
5. Memeberikan motivasi kepada semua petugas dengan jalan berkomunikasi dan memberikan reward bagi semua karyawan dan karyawati .
Hasil atau perubahan yang dicapai setelah adanya langkah-langkah tersebut antara lain :
1. Bertambahnya tenaga kerja pada unit instalasi gizi, dengan tambahan tenaga maka kami dapat melaksanakan program-program yang telah direncanakan antara lain adalah pengolahan menu untuk vip dan kelas biasa dibedakan , variasi menu antara pagi,siang dan sore.
2. kondisi lingkungan yang cukup bersih, karena kebersihan selalu dilaksanakan oleh tenaga kebersihan dan pembuangan sampah juga selalu dilakukan karena unit ini merupakan salah satu unit penghasil sampah terbesar di rumah sakit, sampah yang antara lain dihasilkan dari proses persiapan , pengolahan makanan dan distribusi makanananpasien rawat inap.
3. Dengan bertambahnya ketrampilan bagi para petugas berdampak pada semakin baiknya rasa , variasi makanan , penampilan makanan kepada konsumen
4. Dengan reward yang diberikan sebagai tanda penghargaan juga sangat mendukung kinerja para petugas sehingga karyawan mempunyai tanggung jawab yang tinggi dengan dibuktikan kinerja yang semakin baik.
5. Dengan langkah –langkah yang diambil maka komplain-komplain yang ada semakin berkurang karena bila ada komplain maka segera ditangani oleh pihak penyuluhan kesehatan rumah sakit dengan unit yang terkait.
BABA III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bagian-bagian sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yang antara lain :
1. Strategi yang diambil oleh pihak manajemen RSU kebumen dapat menyelesaikan permasalahan adalah :
a. Menambah jumlah tenaga kerja.
b. Melaksanakan pelatihan-pelatihan fungsional
c. Menambah sarana dan prasarana kerja
2. Setelah dilaksanakan langkah-langkah dalam penyelesaian masalah-masalah
tersebut maka menghasilkan dampak yang antara lain sebagai berikut :
a. Komplain-komplain yang datangnya dari konsumen semakin menurun.
b. Angka kesakitan tenaga kerja instalasi gizi mengalami penurunan.
c. Tampilan dan menu makanan yang bervariasi .
2. Saran
Dengan melihat mekanisme pengambilan kebijakan oleh pihak managemen maka :
1. Hendaknya kegiatan pelatihan dan workshop fungsional pelaksanaannya secara terus-menerus.
2. Standar tenaga kerja yang berasal dari Depkes sebagai patokan bagi manajenen dalam menempatkan jenis dan jumlah tenaga kerja dalam suatu unit di RSU kebumen.
Search
Sabtu, 07 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar