DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)
DOSEN : MUH. ROSYID, S.Pd., M.M.Pd.
Disusun oleh :
Nama : MOH BASTARI
Semester : 3 (Tiga)
NIM : 070055507
E-mail : moh.bastar@gmail.com
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
PUTRA BANGSA KEBUMEN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN (S1)
TAHUN AKADEMIK 2008/2009
I. PENDAHULUAN
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras, membuat apapun usahanya kita harus melakukan kebijaksanaan yang effektif dan effisien. Berbagai cara mereka berupaya agar effektif dan effisien ini bisa terwujud. Mulai dari pengurangan karyawan, pengurangan bahan baku, pengurangan biaya operasional dan lain-lain.
Dalam perkembangannya menuju effektif dan effisien perusahaan tidak hanya samapai disitu, terakhir ada sebuah teori bisnis yang mengemukakan bahwa effektif dan effisien bisa tercapai dengan cara membuat kelompok perusahaan. Sehingga bila tadinya sebuah perusahaan hanya memiliki modal satu milyard, jika ada sepuluh perusahaan yang bergabung maka, mereka akan memiliki modal sepuluh milyard. Dengan demikian perusahaan tersebut akan menjadi lebih kuat dari sisi permodalan, sudah begitu dengan modal penggabungan tersebut, perusahaan bisa mendapatkan tambahan modal tanpa adanya beban bunga.
Teori tersebut mengilhami perusahaan di PD BPR BKK Kebumen untuk melakukan marger, yang tadinya setiap PD BPR BKK berdiri sendiri-sendiri di setiap kecamatan, sekarang bergabung menjadi satu dengan bendera PD BPR BKK Kebumen, sedang PD.BPR BKK yang berada di kecamatan menjadi cabang-cabangnya. Dan ternyata teori tersebut memang terbukti, ini ditandai baru beberapa bulan kita melaksanakan marger, effektifitas dan effisiensi dari pelaksanaan kerja meningkat. Perusahaan kami dalam waktu singkat bisa mendapatkan laba. Hal ini dikarenakan adanya PD.BPR BKK yang tadinya tidak untung menjadi untung karena terdongkrak/terangkat oleh yang lain.
Sebetulnya gerakan melakukan marger ini sudah digagas sejak tahun 2007, namun karena masih adanya tarik ulur berbagai fihak, dalam menyatukan visi dan misi, menyatukan program dan lain-lain, maka marger baru terwujud pada tanggal 13 September 2008. Jika marger dilakukan sejak dari dulu mungkin PD.BPR BKK BKK sekarang sudah lebih banyak lagi aset dan keuntungannya.
Meski demikian, bukan berarti merger tidak menemui masalah, dengan adanya penggabungan beberapa perusahaan yang tadinya mempunyai kebijaksanaan sendiri-sendiri, mempunyai teknis pelaksanaan sendiri, mempunyai program komputer sendiri-sendiri, maka harus melakukan standarisasi kebijakan mulai dari kantor pusat sampai kantor cabang tidak boleh berbeda.
II. PERMASALAHAN YANG TIMBUL
1. Pejabat yang tadinya menjadi Direktur PD. BPR BKK di masing-masing kecamatan, mau di jadikan apa ?
2. Terjadi perubahan struktur organisasi sebelum dan sesudah marger.
3. Membutuhkan SDM yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan perusahaan setelah marger.
4. Dengan adanya marger otomatis membutuhkan sarana dan prasarana yang harus ada diantaranya on line, untuk hubungan antara PD.BPR BKK Pusat dengan PD.BPR BKK cabang.
III. EFEK TERHADAP PERUSAHAAN
1. Pada awalnya banyak yang meragukan keberhasilan dari marger, karena ada beberapa PD.BPR BKK yang tidak untung, sehingga diperkirakan akan menjadi beban bagi yang lain.
2. Dengan adanya marger, otomatis terjadi perubahan struktur organisasi, yang tadinya setiap PD.BPR BKK memiliki Direktur sendiri-sendiri, Direkturnya berubah menjadi satu yaitu di pusat saja. Hal ini mengakibatkan banyak orang-orang yang takut kehilangan jabatan.
3. Selain itu sebelum marger di setiap PD.BPR BKK ada Badan Pengawas, dengan adanya marger maka Badan Pengawas hanya ada di pusat.
4. SDM potensial membutuhkan perhatian khusus dalam peletakan jabatannya.
IV. SOLUSI
1. Untuk mengatasi para Direktur PD.BPR BKK di wilayah kecamatan maka, mereka kemudian dijadikan pimpinan cabang.
2. Dengan adanya perubahan struktur organisasi setelah marger maka, perusahaan telah menyadiakan bidang-bidang baru berserta para pejabatnya.
STRUKTUR ORGANISASI PD.BPR BKK
STRUKTUR ORGANISASI CABANG
STRUKTUR ORGANISASI TINGKAT PUSAT
3. Untuk mengatasi persoalan Badan Pengawas ditiap PD.BPR BKK, maka Badan Pengawas yang tadinya ada di setiap PD.BPR BKK, akhirnya di satukan hanya ada di pusat saja.
4. Dengan adanya struktur organisasi yang baru maka perusahaan memberikan pendidikan kepada karyawan yang mendapatkan pos baru sesuai dengan tugas dan keahliannya, sehingga pos baru bisa di isi oleh mereka yang benar-benar kopeten, agar perusahaan bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
5. Dengan adanya marger otomatis perusahaan membutuhkan sebuah program baru yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh PD.BPR BKK yang bergabung dalam marger. Untuk itu akhirnya perusahaan menyediakan program baru agar kinerja seluruh jaringan satu sistym hingga mudah untuk dikontrol.
6. Selain program baru agar komonikasi data dan kontrol mudah dilaksanakan maka perusahaan harus menyediakan sarana on line untuk hubungan antar PD.BPR BKK. Untuk kedua masalah ini perusahaan membutuhkan tenaga ahli sehingga perusahaan harus menyiapkannya, dengan cara mendidik karyawan yang membidangi.
7. Karena tidak semua karyawan lama bisa menjalani tugas sesuai struktur yang baru, maka untuk mengisinya perusahaan mengangkat karyawan baru sesuai kebutuhan.
V. KESIMPULAN
Setiap perubahan pasti mengandung resiko, meski perubahan itu akhirnya berbuah manis, seperti yang di alami PD BPR BKK Kebumen ini. walaupun pada awalnya sempat diragukan keberhasilannya, dengan segala upaya mulai dari bongkar pasang program, sistym dan SDM, akhirnya dengan waktu yang relatif singkat, hanya tiga bulan setelah marger, hasilnya sudah terasa pada tutup tahun 2008 PD. BPR BKK mendapatkan keuntungan sebesar dua milyard.
Jadi untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal jangan takut melakukan perubahan. Yang penting segala sesuatunya di persiapkan dengan matang, mulai dari konsep, sarana dan prasarana, wabil khusus SDM nya. Kenapa saya katakan khususnya SDM yang harus dipersiapkan dengan matang alasannya adalah sebagai berikut. Mari kita bayangkan bagai mana jadinya jika mobil semewah mercy kemudian dikendalikan oleh SDM yang lagi belajar. Yang terjadi pasti mobil itu bakal babak belur dihajar oleh teman kanan kirinya. Maka kesimpulannya selain konsep dan sarana prasarana, SDM yang berkwalitas, adalah menjadi kunci utama keberhasilan sebuah usaha.
VI. PENUTUP
Demikian makalah saya yang kami beri judul MENSIASATI MARGER DI BIDANG SDM. Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita, bila ada kurang lebihnya dalam saya menyampaikan makalah ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Akhirnya saya mengucapkan trimakasih atas perhatiannya, wabilahi taufik wal hidayah .. wasalamu’alaikum warohmatulloh hiwabarokatuh ...
Search
Sabtu, 07 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar