MEWAWANCARAI CALON
(BAB VI)
Oleh: Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu :
- Menjelaskan jenis-jenis wawancara,
- Menjelaskan strategi wawancara,
- Menjelaskan kesalahan yang lazim dalam suatu wawancara.
- Menjelaskan keragaman berperan
- Merancang dan Melaksanakan Wawancara yang Efektif,
- Menjelaskan Pedoman untuk Peserta Wawancara
- Menjelaskan 10 Kesan pertama yang baik
- Membangun Komitmen Karyawan
8 Jenis Wawancara:
- Wawancara tidak terarah adalah wawancara tidak teratur dengan gaya percakapan.
- Wawancara terarah adalah wawancara yang mengikuti seperangkat urutan pertanyaan.
- Wawancara stress adalah pelamar dibuat jengkel dengan pertanyaan kasar.
- Wawancara penilaian adalah penilaian kinerja dan tindakan perbaikan.
- Wawancara situasional adalah yang berhubungan dengan jabatan.
- Wawancara yang berhubungan dengan jabatan adalah seperangkat pertanyaan yang berhubungan dengan jabatan dan berfokus pada cara calon akan berlaku pada situasi tertentu.
- Wawancara serial adalah pelamar diwawancarai secara berurutan berdasar bentuk standar.
- Wawancara panel adalah kelompok pewawancara menanya pelamar secara serempak tidak berurutan.
8 Strategi Wawancara:
- Peringatkan para pewawancara bahwa para penguji bisa bersikap sebagai pelamar,
- Para pewawancara untuk membuat catatan yang cermat,
- Usahakan menghindari perbedaan-perbedaan dengan menggunakan daftar wawancara,
4. Jika pelamar tidak minat pada posisi itu, beri tanda khusus,
- Gunakan sistem nilai untuk wawancara (pendidikan, pengalaman)
- Pastikan pelamar sangat berminat dengan pekerjaan dan tidak ada tujuan lain,
- Tekankan pentingnya pemeriksaan rujukan yang cermat,
- Tetapkan prosedur resolusi perselisihan internal agar tidak sampai ke pengadilan.
9 kesalahan wawancara yang lazim :
- Penilaian yang tergesa-gesa (cenderung meloncat ke kesimpulan)
- Tekanan yang negatif (prasangka negatif)
- Kurangnya pengetahuan tentang pekerjaan yang harus dilakukan oleh pewawancara,
- Tekanan untuk mempekerjakan pelamar-pelamar yang sama jauh lebih tinggi yang maju,
- Kesalahan urutan calon,
- Pengaruh dari perilaku nonverbal (kontaqk mata),
- Telegrafing (pengiriman petunjuk yang subtil),
- Terlalu banyak/sedikit bicara,
- Berlagak sebagai Jaksa atau Psikolog.
4 gaya berpakaian bagi wanita untuk wawancara:
- Pakaian coklat abu-abu yang cerah dari bahan yang lebut.
- Pakaian biru terang dengan jaket berikat pinggang pendek.
- Pakaian jahitan berwarna coklat keabu-abuan dengan jaket yang menyala.
- Pakaian paling “maskulin” biru gelap yang ketat dan blus putih dengan kerah kaku
Semakin maskulin gaya semakin menyenangkan rekomendasi penerimaan kerja.
Merancang dan Melaksanakan Wawancara yang Efektif
Wawancara Terstruktur:
Wawancara Terstruktur:
1. Analisa Jabatan:
Tulis deskripsi jabatan dalam bentuk daftar tentang tugas jabatan, pengetahuan, ketrampilan, kemampuan yang dituntut, dan kualifikasi karyawan lainnya.
- Evaluasilah informasi Tugas Jabatan:
Nilailah setiap tugas jabatan berdasarkan arti pentingnya bagi keberhasilan jabatan dan berdasarkan jumlah waktu yang dituntut untuk menjalankannya dibanding dengan tugas lain.
- Kembangkan Pertanyaan Wawancara:
Mengembangkan pertanyaan wawancara didasarkan pada pendaftaran tugas-tugas jabatan dan yang lebih penting dibuat lebih banyak pertanyaan.
4. Kembangkanlah Jawaban Benchmark:
Kembangkan jawaban skala 5 point untuk tiap pertanyaan dengan jawaban spesifik untuk baik nilai 5, cukup nilai 3 dan jelek nilai 1.
5. Tetapkan Wawancara Panel dan Laksanakan:
Panel dilaksanakan dengan tiga sampai enam anggota, dan dilakukan dalam suasana tenang, menyenangkan, tanpa stress sampai dihasilkan jawaban-jawaban yang sungguh jelek, sedang atau baik.
Aplikasi Bisnis Kecil:
Prosedur Wawancara
Prosedur Wawancara
- Kembangkan spesifikasi perilaku untuk jabatan,
- Tetapkanlah faktor dasar apakah yang mau diselidiki,
- Gunakanlah sebuah rencana wawancara,
- Cocokanlah calon dengan jabatan / pekerjaan.
Wawancara dengan Komputer:
Sistem wawancara dengan bantuan komputer telah sangat berhasil. Sistem itu secara luar biasa mengurangi jumlah wawancara sia-sia yang dilakukan manajer pada para calon yang diterima.
6 Pedoman untuk Peserta Wawancara:
- Persiapan itu penting : pelajari sedapat mungkin segala sesuatu tentang majikan, pekerjaan dan orang yang merekrut,
- Singkapkanlah kebutuhan-kebutuhan nyata dari pewawancara : pergunakan waktu sesedikit mungkin untuk menjawab,
- Hubungkanlah diri Anda sendiri dengan kebutuhan pewawancara,
- Berfikir untuk menjawab,
- Ingat bahwa penampilan dan kegairahan itu penting,
6. Buat suatu kesan pertama yang baik.
10 Kesan pertama yang baik:
- Pakaian yang cocok,
- Rapi,
- Jabat tangan yang mantap,
- Penampilan energik terkendali,
- Humor yang berkaitan dengan kesediaan untuk tersenyum,
- Minat yang sungguh-sungguh terhadap operasi majikan dan berikan perhatian bila pewawancara bicara,
- Banggakan kinerja masa lalu,
- Suatu pemahaman tentang kebutuhan majikan dan keinginan untuk melayani mereka,
- Sajikanlah gagasan-gagasan yang baik,
- Kemampuan untuk mengendalikan diri bila para majikan gagal pada tugas melakukan wawancara.
Membangun Komitmen Karyawan:
Penerimaan karyawan berrdasarkan nilai dapat menyumbang untuk membangun komitmen karyawan.
Hal ini mengandaikan bahwa manajemen telah menjelaskan nilai-nilai yang dia hargai, menghabiskan waktu yang memadai dalam proses seleksi.
Tugas Anda pada bab ini:
- Jelsakan jenis-jenis wawancara !
- Jelaskan strategi wawancara!
- Jelaskan kesalahan yang lazim dalam wawancara !
- Jelaskan keragaman berperan !
- Rancang dan Laksanakan Wawancara yang Efektif !
- Jelaskan Pedoman untuk Peserta Wawancara !
- Jelaskan 10 Kesan pertama yang baik !
- Bagaimana Membangun Komitmen Karyawan !
SUMBER PUSTAKA:
1. Bahan ajar Diklatpim TK IV (2001),Manajemen Sumber Daya Manusia
2. GR Terry (1968),Principle of Management
3. Manullang (1981),Manajemen Personalia
4. Payaman J Simanjuntak (1985),Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia
5. Siagian (1996),Manajemen Sumber Daya Manusia
Kunjungi kami :